Saat pertama masuk ke materi ini, ada rasa deg-degan bagaimana cara yang tepat untuk menyampaikan tema ini kepada teman-teman yang pada masa persiapan menjadi Bride to Be ini. Karena khawatir ada yang missed pada penyampaiannya.Tapi rupanya dengan metode Learning by Teaching ini teman-teman di kelas memiliki insight luar biasa yang malah jadi banyak membantu saya selaku fasilitator. Setoran tantangan dan presentasinya pun luar biasa keren, jadi sangat melegakan.
Saat pertanyaan mengarah kepada terapan, seperti fitrah seksualitas untuk anak remaja, Manda mencoba mengajak guardian kelas pranikah yang kece badai, yaitu Kak Ika Pratidina untuk berbagi mengenai topik tersebut. Karena tentu mendengarkan langsung ilmu dari yang pernah menerapkannya akan lebih ada ruhnya.
Kita diberikan dua buah telinga dan satu buah mulut adalah agar bisa lebih banyak mendengarkan dari pada berbicara
Saat Kak Ika menyampaikan ini pada kami, rasanya ini sudah menjadi konsep utama dalam pengasuhan. Saat tantangan fitrah seksualitas di luar sana sungguh membuat bulu kuduk berdiri, kunci ini bisa jadi pegangan utama kita.
Menjadi Bunda yang kerap mendengarkan apa yang ananda inginkan, khawatirkan, suka dan tidak sukai. Sekarang, sudah sejauh apa kita menuju ke sana?
Karena ikatan orang tua dan anak adalah modal utama untuk pengasuhan. Saat kita mau membangun aqidah yang kuat, komunikasi yang baik sangat diperlukan, karena darinya lah pesan akan tersampai dengan baik. Dengan ini, mencegah hal yang tidak diinginkan akan lebih mudah, Bismillah.
Kelas Pranikah Bertabur Bintang
Tentunya level ini menantang dengan berbagai warna di dalamnya. Namun teladan yang baik selalu memberi semangat tersendiri di kelas ini. Seru sekali melihat presentasi luar biasa dari para teman sekalas. Ilmu-ilmu keren ini dari mulai bentuk dokumen, video, hingga komik keren tentang fitrah seksualitas.
Add your comment