ABOUT ALIENDA SOPHIA

Manda (Mama Alienda) adalah seorang Mama dari dua orang putri cantik berdekatan usia. Putri pertama, Nayyara lahir tahun 2015, dan Mysha lahir tahun 2017. Manda lulusan desain interior yang saat ini fokus bekerja dari dalam rumah. Manda kini menikmati kesehariannya, setelah sebelumnya memutuskan berhenti bekerja di ranah publik saat lahir Nayyara di tahun 2015.  Pemilik golongan darah langka (O rhesus negatif-) ini, sangat menyukai hal-hal yang indah dipandang. Kenal lebih dekat si pembelajar visual yang selalu bersemangat menceritakan gempita warna warni yang terekam dalam kepalanya.
Read More
Categories

Hai hai TemaNda!

Dalam era pendidikan digital saat ini, laptop telah menjadi sahabat tak terpisahkan bagi para pelajar. Dari mulai jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga mahasiswa membutuhkan laptop ataupun tablet untuk mendukung pembelajaran yang diterapkan secara daring maupun luring. Laptop membuat pelajar mampu mengeksplorasi dunia pengetahuan, menyelesaikan tugas-tugas, dan berkomunikasi dengan teman mereka. Bila dulu mungkin pelajar terpaku dengan buku teks, saat ini pelajar mampu mendapatkan berbagai sudut pandang dari belahan dunia manapun. Tentunya dengan koneksi internet dan spesifikasi laptop yang mumpuni sesuai dengan kebutuhan pelajar.

Pemilihan laptop yang sesuai dengan kebutuhan menjadi hal yang sangat penting agar dapat memaksimalkan potensi belajar dan berjejaring. Saat ini akses tidak terbatas bagi para pelajar untuk mendapatkan informasi. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara rinci spesifikasi laptop yang diperlukan oleh para pelajar agar dapat menghadapi tantangan belajar dengan lebih efektif.

Golongan darah Rhesus Negatif (Rh-) merupakan golongan darah yang relatif langka di Indonesia. Meskipun jumlah pemiliknya tidak sebanyak golongan darah lainnya, pemilik golongan darah rhesus negatif (Rh-) memiliki keunikan tersendiri. Selain itu, acara ini diselenggarakan untuk memperkuat ikatan dan membangun kesadaran akan keberagaman golongan darah, telah diadakan acara tahunan yang dikenal sebagai "Ajang Silaturahmi Rhesus Negatif Indonesia."

Acara ini bukan hanya sebatas pertemuan biasa, melainkan merupakan gathering yang sarat inspirasi. Tujuan utama dari ajang ini adalah membangun komunitas yang solid dan memberikan wadah bagi pemilik golongan darah Rh- untuk saling berbagi pengalaman, pengetahuan, dan dukungan.

Salah satu aspek penting dari gathering ini adalah mendiskusikan tantangan kesehatan yang mungkin dihadapi oleh pemilik golongan darah Rh-. Keterbatasan stok darah Rh-  menjadi perhatian bersama. Seperti diketahui, karena jenisnya yang langka, pendonor Rh- disarankan untuk mendonor hanya saat adanya permintaan darah. 

Oleh karena itu dengan adanya ajang ini memberikan peluang untuk menggalang solidaritas, pemahaman, juga kesadaran akan pentingnya mendukung sistem donor darah.

Selain aspek kesehatan, acara ini juga menjadi tempat bagi pemilik golongan darah Rh- untuk saling mengenal dan membangun jaringan sosial. 

Melalui berbagai cerita inspiratif, peserta saling berbagi motivasi dan ilmu seputar golongan darah yang mungkin kurang umum ini. Dalam kesempatan kali ini, terbukti perlunya ilmu yang cukup untuk membantah stigma negatif tentang kepemilikan golongan darah langka ini. Karena Rhesus negatif Rh- hanya salah satu varian darah, bukan penyakit. 

Kehadiran narasumber inspiratif juga membuat kita semangat bertanya tentang fakta dan keilmuan dibalik Rh-. Diskusi dengan narasumber terasa hangat karena dilakukan secara interaktif. 

Ajang Silaturahmi Rhesus Negatif Indonesia bukan hanya sekadar pertemuan merayakan ulang tahun, tetapi juga menjadi momentum untuk merayakan keberagaman golongan darah dan menguatkan ikatan antar pemilik golongan darah Rh-. 

Dengan semangat positif dan tujuan yang jelas, gathering ini berpotensi menjadi titik awal perubahan positif dalam mendukung kesehatan dan kebersamaan komunitas golongan darah Rh- di Indonesia.


Press Release :

Ajang Silaturahmi Rhesus Negatif Indonesia: Sebuah Gathering Inspiratif untuk Pemilik Golongan Darah Langka


Kota Bandung, 12 November 2023 - Pada hari Minggu, 12 November 2023, telah diselenggarakan Ajang Silaturahmi Rhesus Negatif Indonesia di ruangan diklat lantai 3 PMI Kota Bandung. Acara yang penuh makna ini dihadiri oleh 43 peserta yang memiliki golongan darah langka rhesus negatif.

Ajang ini dibuat dengan tujuan untuk memperkuat jaringan komunitas pemilik golongan darah langka rhesus negatif serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya donor darah di kalangan mereka. Acara dikemas dalam format talkshow yang informatif dan sesi gathering yang hangat, menciptakan ruang akrab bagi para peserta untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan.

Highlights acara:

Talkshow Pencerahan: dr. Hj. Uke Muktimanah, MH. Kes, Kepala UTD PMI Kota Bandung, menjadi narasumber utama dalam talkshow ini. Beliau berbagi wawasan tentang pentingnya donor darah, khususnya dari pemilik golongan darah langka. dr. Hj. Uke Muktimanah, MH. Kes memberikan pandangan mendalam mengenai manfaat donor darah dan peran strategis komunitas pemilik golongan darah langka.

Tajuk acara yang diangkat pada acara ini adalah "Selalu Bersama Membantu Sesama". Sesuai dengan tema yang diangkat oleh 12 Tahun Komunitas Rhesus Negatif Indonesia. 

Sesi Tanya Jawab Interaktif: 

Peserta memiliki kesempatan untuk bertanya langsung kepada dr. Hj. Uke Muktimanah, MH. Kes membuka diskusi yang menyeluruh tentang informasi terkini seputar donor darah dan fakta terkait golongan darah langka rhesus negatif.

Gathering Hangat: 

Acara ini tidak hanya tentang informasi medis, tetapi juga menciptakan suasana hangat dan ramah. Para peserta dapat menjalin hubungan yang lebih erat melalui sesi gathering, membangun solidaritas di antara komunitas pemilik golongan darah rhesus negatif.

Kutipan dari dr. Hj. Uke Muktimanah, MH. Kes :

"Pendonor merupakan ruh dari PMI. Tanpa pendonor, kegiatan di PMI tidak bisa berjalan. Stok darah golongan rhesus negatif merupakan yang cukup sulit didapatkan, oleh karena itu di PMI diberlalukan donor sesuai kebutuhan. Selain itu kami sangat mengapresiasi acara ini sebagai langkah baik bagi sesama."

Tentang Pemilihan Tanggal dan Lokasi:

Acara ini sengaja diadakan pada tanggal 12 November sebagai bentuk penghormatan terhadap hari ulang tahun komunitas Rhesus Negatif Indonesia yang ke-12. Lokasi di ruangan diklat lantai 3 PMI Kota Bandung dipilih untuk menciptakan lingkungan yang nyaman, strategis dan mendukung pertukaran informasi yang efektif.

Ajang Silaturahmi Rhesus Negatif Indonesia menciptakan momen berharga bagi komunitas pemilik golongan darah langka rhesus negatif untuk bersatu, belajar bersama, dan memperkuat keterlibatan mereka dalam mendukung program donor darah di Indonesia.

Untuk Informasi Lebih Lanjut:

Media dapat menghubungi panitia acara melalui email: rni.jabar@gmail.com 

Tentang Ajang Silaturahmi Rhesus Negatif Indonesia

Ajang Silaturahmi Rhesus Negatif Indonesia adalah acara tahunan yang bertujuan untuk mempererat hubungan komunitas pemilik golongan darah langka rhesus negatif dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya donor darah di kalangan mereka.

Akhir Catatan

Kami mengundang media untuk meliput acara ini dan mendukung penyebaran informasi tentang pentingnya donor darah, terutama dari pemilik golongan darah langka. Terima kasih atas perhatian dan dukungan dari semua pihak.

Panitia Ajang Silaturahmi Rhesus Negatif Indonesia

Hai hai TemaNda! Siapa yang penasaran dengan sosok polisi yang menyamar menjadi gangster dalam KDrama The Worst of Evil? Yap, dialah Ji Chang Wook, aktor Korea yang memiliki paras rupawan dan akting yang baik.

Korea Selatan telah menghasilkan banyak bintang berbakat dalam industri hiburan, dan salah satu nama yang muncul belakangan ini adalah Ji Chang Wook. Aktor tampan ini telah meraih popularitas besar di dalam dan luar negeri berkat bakat aktingnya yang luar biasa, penampilan fisik yang menarik, serta dedikasi yang tinggi terhadap pekerjaannya. Dalam artikel ini, kita akan mengulas lebih dalam tentang profil, perjalanan karier,kehidupan pribadi Ji Chang Wook, hingga rekomendasi dramanya.

Hai Hai TemaNda! 

Pada Jum'at, 27 Oktober 2023, Teater Tertutup Taman Budaya Jawa Barat menjadi saksi dari perayaan gemilang dalam industri perfilman Indonesia. Dalam acara ke-36 Festival Film Bandung, penghargaan bergengsi untuk berbagai kategori film, termasuk Film, Serial dan Film Web, diumumkan dengan megahnya. Acara ini adalah titik puncak dari upaya kolosal para seniman dan kru di balik layar yang telah berkontribusi untuk mengangkat perfilman Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi.

Dalam suasana yang penuh semangat dan antusias, hadir para sineas, aktor, aktris, serta penggemar film yang setia. Mereka semua berkumpul untuk merayakan karya terbaik yang telah dihasilkan dalam industri film tanah air. Tema besar untuk Festival Film Bandung tahun ini adalah "Film Indonesia Jati Diri Bangsa," sebuah tema yang mencerminkan semangat inovasi semangat penguatan Film sebagai jati diri bangsa Indonesia.

Seperti yang kita tahu, saat ini pengaruh luar terhadap industri film sangat signifikan. Melalui tema yang diusung, kita bisa memperkokoh untuk selalu tidak kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia. 

Penghargaan-penghargaan yang diberikan tidak hanya mengakui keberhasilan dalam aspek teknis, tetapi juga mendorong eksplorasi cerita-cerita yang menggugah dalam budaya Indonesia. Beberapa pemenang mungkin telah memecahkan rekor dengan kualitas karya mereka yang luar biasa, tetapi semua pemenang telah memberikan sumbangan penting untuk mengangkat citra perfilman Indonesia di mata dunia.

 Awal mula kesukaan Manda pada menulis diawali saat masih duduk di bangku sekolah menengah pertama. Terbiasa bercengkrama dengan buku dari kecil membuat imajinasi Manda cukup tinggi dan mulai senang menulis juga menggambar. Mulai dari membeli buku kosong untuk membuat cerpen dan komik. Lalu melakukan kolaborasi dengan teman juga saudara untuk membuat cerita bersambung. Semua Manda nikmati dan mulai serius menulis di bangku SMP. 

Sampai akhirnya kegiatan berorganisasi juga ekstrakurikuler dirasa lebih menarik. Kegiatan sekolah juga kursus semakin menyita waktu. Masih menulis, tapi mulai hanya di binder atau catatan komputer. 

Kembali merasa senang menulis saat sosial media mulai menjamur. Menulis di status Friendster, Mailing List, Facebook, Twitter, Tumblr, Path, Instagram, lalu Blog. Semakin keranjingan menulis setelah mengikuti kelas demi kelas berbasis jurnal untuk melatih konsistensi. Masih jauh dari kategori tulisan bagus memang. Tapi terus menulis.

Soal menjadi menulis di Blog semenjak kenal platform Blogger yang dulu masih menggunakan Domain gratis. Lucunya dari dulu gak pernah fokus di satu Blog. Bosan satu nama lalu pindah membuat yang baru, labil memang. Sampai akhirnya bertemu dengan komunitas menulis yang mengajak kita untuk menulis dengan konsisten. Lalu mengenalkan Manda pada beberapa komunitas Blogger yang anggotanya rata-rata sudah menjadi Blogger profesional. Dari situ Manda mulai belajar cara mengelola Blog dengan optimasi, sedikit demi sedikit.  

Aku sudah tak marah

Walau masih teringat

Semua yang terjadi kemarin

Jadikan aku yang hari ini

Aku sudah tak benci

Walau nyatanya merugi

Terdengar tidaknya kata maaf

Dada lapang terima semua

Akan ada masa depan

Bagi semua yang bertahan

Duniaku pernah hancur

Rangkai lagi satu satu

Potongan lirik lagu Idgitaf - Satu-satu


 Hai hai TemaNda! Ada yang suka lagu ini juga? Samaan berarti, Manda suka sekali dengan lirik lagu ini. Begitu dekat dengan keadaan kita yang sedang beranjak dari pandemi, dan tengah merangkai lagi satu persatu dunia yang pernah hancur. Tapi satu yang pasti kita masih sesekali teringat akan peristiwa yang kurang enak. Sulit memang, tapi bisa, apalagi saat kita sudah memutuskan tidak marah pada keadaan dan belajar memaafkan semua, termasuk diri kita.

Memaafkan sendiri adalah tindakan luar biasa yang memiliki dampak, yang bisa jadi tidak langsung kita rasakan. Ketika seseorang memiliki keberanian untuk melepaskan dendam dan memilih untuk memaafkan, mereka membuka pintu menuju masa depan yang lebih baik, tidak hanya untuk diri mereka sendiri, tetapi juga untuk dunia di sekitar mereka.

Memaafkan sering dibilang sebagai satu hal yang mudah, padahal tidak semua mampu semudah itu memaafkan. Mudahnya memaafkan bisa dilakukan bila kita sudah benar-benar menerima secara rela ketetapan dan takdir kita. Tapi kalau dibilang mudah, untuk menuju ke hari ini, proses memaafkan itu tidak sesederhana yang kita bayangkan. Untuk hal yang tidak penting, memaafkan bisa saja sangat mudah. Tapi untuk kekecewaan yang merenggut hati kita, biasanya membutuhkan waktu untuk benar-benar damai dengan rasa kecewa itu.

Sahabat Manda pernah berkata, tanpa sadar kita sedang melakukan dosa syirik saat kita menyukai dan menaruh hati pada hal duniawi. Oleh karena itu rasa kecewa yang cukup dalam bisa terjadi. Awalnya Manda agak jleb diomongin begitu, tapi kan memang benar.

Setelahnya, Manda mulai melepaskan satu persatu kemelekatan. Tidak selalu berjalan mulus, tapi akhirnnya secara bertahap, rasa damai itu mulai hadir. Di sini Manda bisa membagikan pengalaman, pada akhirnya satu hal termudah yang bisa membuat kita memaafkan adalah dengan mengingat mati. Mengingat apa kita mau meninggal dalam kondisi membenci seseorang. Bisa saja nanti benci dan kecewa itu membuat timbangan kita nanti jadi impas, atau malah berat ke arah yang tidak diinginkan. Apa salahnnya kita mencoba untuk menambahkan timbangan kebaikan kita dengan memaafkan? Mencoba tidak pernah ada salahnya toh?



Wanita sang ahli sejarah

Pernah suatu ketika Manda sedang mencari inspirasi di sosial media, lalu tanpa sengaja menemukan tulisan kontenyang menuliskan tentang wanita adalah ahli sejarah. Konten tersebut menjelaskan betapa wanita mampu mengingat detail dan mengungkit segala kesalahan pasangan seperti baru terjadi kemarin.

Wanita sebagai makhluk ekspresif dianggap lebih mengedepankan emosi pribadi saat berhubungan dengan kesalahan. Padahal itu generalisasi yang kurang sesuai untuk Manda. Untuk saya, beberapa hal justru mudah sekali terlupa, termasuk kesalahan pasangan. Tapi juga ada beberapa hal penting yang diingat terus sampai kapanpun. Itu tidak hanya berlaku untuk wanita, melainkan lelaki pun ada yang seperti itu. Jadi potensi menjadi pengingat kesalahan pasangan menurut Manda tidak pada gender, tapi lebih kepada karakter dan niat masing-masing. Bila fokus pada solusi, kesalahan-kesalahan mampu tertutupi dengan kebaikan yang jauh lebih banyak dari keburukan, sekejap mata saja. Nah tapi apa sih sebenarnya yang mempengaruhi kemampuan memaafkan pada setiap individu.

Kemampuan Memaafkan

Ada beberapa hal yang membuat kita sulit ataupun mudah dalam memberi maaf. Kemampuan seseorang untuk melupakan atau memaafkan kesalahan masa lalu dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti:

Pengalaman pribadi: Pengalaman masa lalu individu dapat memengaruhi cara mereka merespons kesalahan. Pengalaman buruk dalam hubungan sebelumnya atau pengalaman traumatis bisa membuat seseorang lebih sulit untuk melupakan atau memaafkan kesalahan di masa lalu.

Pendekatan terhadap konflik: Pendekatan seseorang terhadap konflik dan kesalahan juga berperan. Beberapa orang mungkin memiliki pendekatan yang lebih cenderung memaafkan dan melupakan, sementara yang lain mungkin lebih cenderung untuk menyimpannya dalam ingatan.

Faktor psikologis: Aspek-aspek psikologis, seperti kepercayaan diri, harga diri, dan cara seseorang mengatasi emosi, dapat memainkan peran dalam kemampuan seseorang untuk melupakan atau memaafkan.

Dukungan sosial: Dukungan dari teman, keluarga, atau konselor dapat membantu individu dalam mengatasi kesalahan masa lalu dan membantu mereka untuk lebih mudah melupakan atau memaafkannya.

Kembali lagi, penting untuk menghindari generalisasi gender dan memahami bahwa kemampuan seseorang untuk melupakan atau memaafkan adalah hal yang sangat pribadi dan individual. Tidak semua wanita sulit melupakan kesalahan di masa lalu, dan banyak pria juga mungkin mengalami kesulitan yang serupa dalam konteks ini.

Manfaat Memaafkan

Memaafkan bukanlah tindakan yang mudah, namun, ketika kita memilih untuk melakukannya, kita membangun pondasi bagi masa depan yang lebih harmonis. Di sini adalah beberapa cara bagaimana masa depan tampak cerah bagi mereka yang memaafkan:

Hubungan yang Lebih Sehat: Memaafkan dapat mengubah dinamika hubungan. Ini memungkinkan kita untuk mendekati orang-orang dengan hati terbuka, menciptakan hubungan yang lebih sehat dan penuh kebahagiaan.

Kesejahteraan Emosional: Memaafkan membantu kita melepaskan beban emosional yang berat. Ini memungkinkan kita untuk merasa lebih damai, bahagia, dan lebih kuat dalam menghadapi tantangan kehidupan.

Perdamaian dalam diri dan diluar kita: Memaafkan adalah pondasi perdamaian diri dan hubungan kita dalam masyarakat. Ketika individu dan kelompok masyarakat mempraktikkan rasa damai juga  kebaikan hati, ini membantu mengurangi konflik dan kekerasan.

Perkembangan pada diri Pribadi: Memaafkan juga memberi kita kesempatan untuk berkembang sebagai individu. Ini adalah tanda kekuatan pribadi dan kemampuan untuk belajar dari pengalaman masa lalu.

Masa Depan yang Lebih Terang: Memaafkan adalah tentang melihat masa depan yang lebih terang dan bersemangat. Ini adalah tentang melepaskan belenggu masa lalu dan membiarkan potensi positif kita mengambil alih.

Salah satu yang Manda paling rasakan adalah ketika kita sudah menerima keadaan dan takdir kita, segala kebaikan satu persatu berdatangan. Sikap kita yang positif memandang dunia seakan menjadi doa dan ikhtiar yang membawa lebih banyak lagi keberkahan untuk kita. Mungkin tidak selalu membuat diri kita berada dalam situasi yang lebih mudah dari sebelumnya. Tapi sudah jelas saat kita memaafkan dan senantiasa memaafkan diri kita, kesempatan untuk hidup lebih tenang, damai, dan ajeg, dirasa lebih besar.

Dalam dunia yang seringkali dipenuhi dengan ketegangan dan permusuhan, mereka yang memaafkan adalah agen perubahan yang kuat. Mereka membuka jalan bagi kedamaian, kebahagiaan, dan kemajuan. Dengan memaafkan, kita memberi kesempatan kepada diri kita sendiri dan dunia untuk merasakan kebaikan masa depan yang lebih cerah.


Hai  hai TemaNda! Semoga hari ini dalam keadaan baik jiwa raga ya, Aamiin. Topik kali ini akan sedikit bercerita tentang pengalaman Manda berperang dengan depresi sedang di tahun 2019 lalu. Lebay bener memang bahasanya, perang gak tuh Bun! Tapi bila pernah mengenakan sepatu yang serupa biasanya paham kenapa penggunaan kata perang ini dirasa sangat sesuai.

Depresi ringan yang Manda alami ini merupakan hasil diagnosis dari empat psikiater. Setelah diagnosisnya tegak, Manda kemudian aktif mengonsumsi anti depresan dan obat tidur. Perjalanan terapi  psikiatri ini Manda jalani lebih dari satu tahun. Tidak hanya obat, tapi yang paling membantu justru adalah terapi lain, yaitu menulis. 

Tulisan adalah alat kuat yang dapat digunakan untuk mengungkapkan perasaan, mengatasi stres, dan meningkatkan kesejahteraan emosional. Aktivitas terapi menulis ataupun terapi menulis secara ekspresif, telah digunakan selama berabad-abad untuk membantu individu menghadapi berbagai tantangan emosional dan mental. Terapi menulis memberikan wadah yang aman bagi seseorang untuk mengekspresikan diri, merenung, dan menggali kedalaman pikiran dan perasaan mereka. Dalam artikel ini, Manda akan membagikan manfaat dari metode ini dan bagaimana kita dapat memulainya untuk meningkatkan kesehatan jiwa dan mental kita.

© Alienda Sophia · THEME BY WATDESIGNEXPRESS