Pernah merasa jengah dengan pelajaran matematika yang penuh rumus? Itulah yang Manda rasakan pada awal-awal mengenyam bangku sekolah. Kenapa sih kok harus menghafalkan angka-angka? Kenapa juga kita harus peduli tentang luas lingkaran? Apa pula fungsinya kita mengingat begitu banyak rumus?

Rupanya kejengahan ini disebabkan dari ketidak pahaman kita akan apa yang kita lakukan. Guru kita dulu tidak menjelaskan tujuan kita mempelajari matematika sebagai terapan keseharian kita. Hasilnya apa? Hasilnya setelah lewat waktu ujian, rumus dan metode matematik yang kita hafalkan satu persatu akan terlupakan.

Iya, karena matematika bagi kita dulu bukan hal yang logis. Tujuannya hanya untuk nilai rapor yang bagus dan terlihat pintar. Jangankan menyukainya, kadang kita malah jadi tertekan karena merasa harus mempelajarinya.

Sampai pada akhirnya Manda sampai di level ke enam perkuliahan Bunda Sayang. Semua pemikiran itu pun berganti. Manda kini paham apa fungsi matematika dalam keseharian. Manda mengerti kenapa penambahan, pengurangan, perkalian juga pembagian begitu esensial bagi nalar kita. Matematika kini terasa sangat logis dan menyenangkan.

Tujuan Mempelajari Matematika

Kini saat kami membuat panekuk kesukaan Nayyara, kami mengingat matematika dalam setiap menghitung bahannya. Ketika menyusuri anak tangga, kami berhitung untuk mengetahui jumlah anak tangganya. Kue yang kita beli bisa jadi pelajaran membagi yang membahagiakan. Yap, matematika ada di sekitar kita.

Jadi apa sebetulnya tujuan mempelajari dan memahami matematika?

Matematika merupakan sarana agar anak-anak kita mampu berpikir logis, berpikir kritis, memecahkan masalah secara sistematis, melatih ketelitian kesabaran, kecermatan, juga melatih anakanak agar mampu menarik kesimpulan secara deduktif. Sehingga kelak anak terbiasa berpikir secara objektif.

Oleh karena itu keseruan matematika logis ini kini menjadi cerita baru di keseharian Manda dan teman-teman Bunsay Bandung.

Keseruan Level Matematika Logis di Kelas Bunsay #5 Bandung

Tantangan kali ini tentu berbeda. Merubah imej matematika dari momok dalam pembelajaran menjadi ilmu penting yang seru tentu cukup menantang. Tapi bukan stimulasi namanya kalau hasilnya instan. Semua butuh proses, dan kita buat proses ini menyenangkan.

Keseruan menemukan matematika di sekeliling kita menghasilkan kreatifitas tersendiri. Ada yang kemudian jadi memperhatikan bentuk geometri di dalam masjid dan menghitung jumlahnya. Ada juga Bunda yang meracik bumbu dengan membandingkan tipis tebal potongan mempengaruhi hasil ekstraksi minyak yang dihasilkan. Ternyata bermain puzzle juga bisa jadi pengenalan matematika logis yang menyenangkan.

High Ending Energy Kelas Bunda Sayang Bandung

Matematika menjadi begitu membekas di hati bagi para Bunda di Kelas Bunda Sayang Bandung. Terlihat pula dari meningkatnya peraih badge Outstanding Performance.







Badge terbanyak yang diraih pada level ini adalah badge dasar. Jumlah peraih badge dasar adalah 34 orang yaitu lebih dari setengah isi kelas. Prestasi yang membanggakan.

Pada level ini kita melepas kembali 2 orang sahabat. Salah satunya terpaksa mundur karena terlambat satu hari. Hal ini cukup disayangkan, namun kami semua mendoakan yang terbaik.



Kontribusi luar biasa diberikan oleh para partisipan level ini. Para pemberi semangat di hari jum'at juga yang selalu setia, koordinator bulanan kita, Teh Isma Hasanah. Umma begitu rajin dan cekatan, sungguh memudahkan kami semua. Terima kasih Teteh semua.



Nama-nama baru bermunculan di lembar teladan. Teh Eva sangat tekun dan menginspirasi. Ia menyelesaikan Outstanding Performance dari semua level tantangan kuliah ini. Juga yang sangat menginspirasi adalah motivasinya menjalankan kuliah ini begitu baik. Saat kopdar, Teh Eva menjelaskan bahwa usahanya ini adalah bentuk syukur karena ia ada di kelas Bunsay. Usahanya ini pula menjadi ikhtiar agar tidak menjadi yang mendzalimi Bunda lain yang begitu ingin masuk kelas ini.

Masya Allah Tabarakallah. Semoga semua mampu terus konsisten hingga akhir nanti.
SHARE 0 comments

Add your comment

© Alienda Sophia · THEME BY WATDESIGNEXPRESS