Hai hai, TemaNda
Pernah nggak sih, di tengah hari yang sibuk banget, kita tiba-tiba pengin “berhenti sebentar” bukan buat tidur atau rebahan, tapi cuma buat... mencoret-coret sesuatu? Entah itu di sudut agenda, di belakang nota belanja, atau di kertas bekas dekat telepon rumah. Lucunya, kegiatan seaneh itu kadang bisa bikin kepala terasa lebih ringan. Nah, dari situlah sebenarnya konsep doodle therapy lahir dan kini bisa kita nikmati bahkan tanpa kertas dan pena, cukup lewat Canva di layar laptop atau ponsel.
Doodle Bukan Sekadar Coretan
Banyak orang masih mikir kalau doodle itu cuma coretan iseng tanpa makna. Padahal, kalau ditelusuri lebih dalam, doodling justru bisa jadi sarana refleksi diri yang lembut dan jujur. Saat tangan kita bergerak bebas menggambar bunga kecil, garis melingkar, atau bentuk-bentuk lucu tanpa tujuan jelas, sebenarnya otak sedang mencari jalan keluar dari tumpukan pikiran yang menekan.
Ada penelitian yang bilang bahwa doodling membantu otak tetap fokus dan rileks dalam waktu bersamaan. Kita nggak lagi memaksa diri berpikir keras, tapi tetap terhubung dengan momen. Jadi, buat ibu-ibu seperti Manda yang pikirannya bisa loncat dari cucian, kerjaan, anak sekolah, sampai belanja dapur, doodling tuh semacam napas panjang di antara hiruk-pikuk keseharian.
Dari Buku Catatan ke Canva
Dulu, Manda paling sering doodling di kertas file, apa ya sebutannya dulu loose life, sama di organizer yang biasa disebut orgy. Tapi sejak banyak aktivitas pindah ke digital, tangan ini rasanya kangen bikin sesuatu yang “nggak ada tujuannya”. Sampai akhirnya Manda nemu cara baru, doodling di Canva.
Canva, yang awalnya Manda pakai buat bikin desain Instagram atau layout blog, ternyata punya banyak elemen lucu yang bisa dimainin seperti doodle digital. Ada bentuk-bentuk garis lengkung, pattern abstrak, hingga elemen tangan-digambar yang aesthetic banget. Kita bisa gabungkan warna pastel, tambahkan sedikit teks positif seperti “breathe” atau “slow down”, lalu... selesai. Rasanya seperti terapi kecil dalam bentuk visual.
Dan yang paling enak, kalau pakai Canva, kita nggak perlu takut “salah gambar” atau “kurang rapi”. Karena di sini, doodle bukan soal hasilnya, tapi tentang proses menenangkan diri saat menciptakannya.
Doodle Therapy untuk Ibu-Ibu yang Butuh Waktu Healing
Manda yakin banget, banyak di antara kita yang sering merasa lelah tapi nggak tahu cara istirahat yang benar. Kadang kita pikir istirahat itu harus tidur siang atau liburan ke tempat tenang, padahal bisa juga sekadar meluangkan 10 menit untuk mencoret-coret di Canva.
Coba bayangkan, setelah beres beres rumah dan nyuapin anak makan, kita duduk sebentar, buka Canva di ponsel, pilih blank page, dan mulai menggambar garis-garis melingkar yang nggak jelas bentuknya. Tambahkan warna lembut, mungkin biru muda atau hijau sage, dan biarkan imajinasi jalan. Dalam proses itu, pelan-pelan pikiran yang riuh mulai menurun temponya. Nafas terasa lebih dalam. Dunia nggak lagi terburu-buru.
Itu sebabnya doodle therapy sering disebut sebagai bentuk mindfulness activity. Karena tanpa sadar, kita sedang berlatih hadir sepenuhnya di momen yang sederhana di antara warna, garis, dan waktu yang berhenti sejenak.
Tips Bikin Doodle di Canva biar Lebih Therapeutic
Kalau TemaNda pingin coba, berikut beberapa cara sederhana yang bisa dicoba:
Mulai dari Hal Sederhana
Nggak perlu mikir konsep besar. Cukup buka blank canvas di Canva, pilih warna latar yang bikin tenang (seperti krem, biru muda, atau peach lembut), lalu tambahkan bentuk bebas seperti garis bergelombang atau lingkaran.
Gunakan Elemen “Hand Drawn”
Ketik “hand drawn” di kolom pencarian elemen Canva, nanti bakal muncul banyak bentuk doodle lucu dari daun, bunga, hati, sampai coretan abstrak. Ini bisa bikin karya Manda makin terasa personal.
Mainkan Warna yang Menenangkan
Warna punya pengaruh besar pada emosi. Warna hijau menenangkan, biru menyejukkan, dan pink lembut memberi kesan hangat. Pilih palet warna sesuai mood hari itu.
Tambahkan Kata Positif
Kadang, menulis satu kata sederhana di tengah doodle seperti “breathe”, “still”, atau “you’re enough” bisa jadi afirmasi lembut yang menemani hari.
Nikmati Prosesnya, Jangan Kejar Hasilnya
Ingat, doodle therapy bukan lomba desain. Jadi, nggak perlu khawatir hasilnya terlihat “acak-acakan”. Justru di sanalah letak keindahannya kebebasan tanpa penilaian.
Canva Sebagai Ruang Aman Kreativitas
Bagi Manda, Canva bukan sekadar aplikasi desain. Ia seperti ruang kecil yang menampung rasa. Kadang di hari yang berat, Manda buka Canva cuma buat mengatur bentuk dan warna acak tanpa tujuan. Tapi begitu selesai, rasanya seperti baru ngobrol dengan diri sendiri tanpa kata-kata.
Canva memberi kemudahan bagi siapa pun untuk berkarya, bahkan bagi yang merasa “nggak bisa gambar”. Lewat fitur drag and drop, kita bisa membuat visual yang menenangkan tanpa tekanan. Di situ Manda sadar, bahwa seni itu bukan soal kemampuan teknis, tapi tentang keberanian untuk hadir dan jujur lewat bentuk dan warna.
Saat Coretan Jadi Cermin Diri
Menariknya, kalau kita perhatikan hasil doodle sendiri, sering kali terlihat “cermin suasana hati”. Misalnya, saat lagi lelah, coretan bisa terlihat kaku dan warna cenderung gelap. Tapi saat hati tenang, doodle terasa lebih lembut dan mengalir. Itulah kenapa doodling bisa jadi cara introspeksi kecil yang menyenangkan.
Dengan Canva, hasil doodle itu juga bisa kita simpan, jadikan wallpaper, atau bahkan cetak jadi kartu ucapan untuk diri sendiri. Setiap kali melihatnya, kita diingatkan untuk nggak melupakan hal sederhana: bahwa kita berhak punya waktu untuk tenang.
Menemukan Damai di Tengah Kepenatan
Di usia yang makin matang, atau sekarang dikenal dengan Middle Age >.< , Manda makin sadar kalau ketenangan bukan sesuatu yang harus dicari jauh-jauh. Kadang, ia hadir di layar laptop, di tengah warna lembut, dan garis melingkar yang kita buat tanpa rencana. Doodle therapy lewat Canva mengajarkan kita satu hal penting: tidak semua hal harus sempurna untuk bisa menenangkan.
Karena di akhir hari, yang kita butuhkan bukan hasil karya indah, tapi hati yang terasa ringan setelah menciptakannya.
Penutup
Doodle therapy lewat Canva adalah bentuk kecil dari self-care yang lembut tapi bermakna. Nggak perlu alat mahal, nggak perlu waktu lama, cukup niat untuk memberi ruang bagi diri sendiri. Jadi, kalau nanti pikiran mulai bising, mungkin bukan kopi yang Manda butuhkan tapi sekadar membuka Canva, dan membiarkan tangan menari bebas di atas layar.

Add your comment