ABOUT ALIENDA SOPHIA

Manda (Mama Alienda) adalah seorang Mama dari 3 orang anak, 2 putri cantik dan seorang putra tampan. Putri pertama, Nayyara lahir tahun 2015, dan Mysha lahir tahun 2017, lalu El yang lahir di 2025. Manda lulusan desain interior yang saat ini fokus bekerja dari dalam rumah. Manda kini menikmati kesehariannya, setelah sebelumnya memutuskan berhenti bekerja di ranah publik saat lahir Nayyara di tahun 2015.  Pemilik golongan darah langka (O rhesus negatif-) ini, sangat menyukai hal-hal yang indah dipandang. Kenal lebih dekat si pembelajar visual yang selalu bersemangat menceritakan gempita warna warni yang terekam dalam kepalanya.
Read More
Categories

Hai hai TemaNda!

Kalau ada satu hal yang membuat Manda selalu semangat tiap kali ASUS merilis perangkat bisnis baru, itu karena mereka gak pernah main-main dalam merancang alat kerja. Selalu terasa serius, matang, dan benar-benar memikirkan bagaimana kita para pekerja modern mengandalkan perangkat digital setiap hari. Dan tahun ini, Bandung jadi salah satu kota paling beruntung karena kedatangan rangkaian ASUS Expert Series, sebuah ekosistem perangkat bisnis yang lengkap dengan AI on-device, keamanan kelas enterprise, dan daya tahan berstandar militer.

Sebagai kota kreatif dengan ritme kerja super cepat, Bandung memang butuh perangkat yang bukan cuma kencang, tapi juga tahan banting dan aman. Jadi ketika ASUS mengumumkan peluncuran Expert Series di sini, atmosfernya langsung terasa beda. Ini bukan sekadar launching produk, tapi sebuah langkah untuk memperkuat pondasi teknologi bagi ekosistem bisnis Bandung yang semakin berkembang.

Acara ASUS Media Meeting yang Manda hadiri kali ini berlangsung di Hotel Pullman Bandung bersama teman-teman Blogger Bandung. Selain ngegas dengan insight tentang percepatan teknologi, suasananya juga penuh nostalgia, karena acara ini jadi bagian dari rangkaian road to satu dekade Blogger Bandung. Banyak wajah lama yang akhirnya bisa kangen-kangenan setelah lama hanya saling lihat di media sosial.

Hai hai TemaNda!

Setiap kali media sosial sedang sepi, biasanya ada satu topik yang langsung bikin semua orang “bangun” dan ramai lagi, yaitu isu perceraian artis. Entah siapa yang memulai, entah dari mana bocornya, tapi begitu muncul, langsung beredar cepat. Ada video-video clue, komentar dari akun anonim, pembacaan kode lipstik atau caption yang ditafsirkan sendiri, sampai thread panjang yang berisi asumsi orang-orang.

Sebagai ibu, sebagai perempuan, sebagai kita yang hidupnya sudah cukup padat dengan urusan rumah tangga, pekerjaan, dan menghadapi anak praremaja yang emosinya naik turun seperti roller coaster, kadang kita ikut terbawa suasana. Bukan karena ingin kepo, tapi karena media sosial memang dirancang untuk menarik perhatian kita.

Namun akhir-akhir ini, Manda belajar satu hal yang ternyata sangat membantu, filsafat stoik. Bukan dalam bentuk yang rumit atau filosofis banget, tapi dalam keseharian sederhana yang membuat kita bisa tetap tenang di tengah riuh gosip.

Artikel ini adalah hasil belajar kita sebagai perempuan yang juga sedang kewalahan di fase hidup masing-masing. Yuk, kita bahas pelan-pelan bagaimana stoik membantu kita menghadapi derasnya isu perceraian artis dengan lebih bijak, lebih tenang, dan lebih bertanggung jawab pada kesehatan mental kita sendiri.

Hai hai TemaNda!

Kalau ada fase kehidupan yang benar-benar bikin kita merasa seperti sedang sekolah ulang, mungkin fase punya anak praremaja adalah salah satunya. Di usia inilah, anak makin cepat berubah emosinya, kebiasaannya, cara bicaranya, bahkan caranya memandang dunia. Dan jujur aja, sebagai ibu, kita sering cuma bisa berdiri di tengah riuh itu sambil bilang dalam hati, “Ini anak lagi kenapa, ya? Dan aku harus gimana?”

Tulisan ini bukan tutorial. Bukan panduan. Dan bukan juga tips dari posisi “lebih tahu”. Justru sebaliknya. Ini catatan hasil belajar Manda. Karena jujur saja, Manda sendiri sedang cukup kewalahan menghadapi dinamika anak yang sedang menuju masa remaja. Ada hari yang hangat, ada hari yang terasa seperti kita sedang main tebak-tebakan dengan mood swing yang datang tanpa aba-aba.

Tapi di tengah semua itu, Manda mulai belajar tentang dua hal yang pelan-pelan mengubah cara Manda melihat hubungan ibu-anak, yaitu kesehatan mental dan energi. Dua hal yang ternyata sangat berkaitan.

Hai hai TemaNda!

Kalau ada satu cerita yang membuat Manda kembali percaya bahwa perubahan itu nyata, rasanya perjalanan para petani nanas di Subang adalah salah satunya. Bukan sekadar kisah tentang buah tropis yang manis, tapi tentang bagaimana satu komunitas kecil bisa bangkit setelah puluhan tahun hidup dalam tekanan harga, ketergantungan, dan ketidakpastian. Hari ini, Manda ingin berbagi tentang IKON Industri Komunal Olahan Nanas yang sedang jadi harapan baru di Subang.

Rabu, 26 November 2025, Manda dan teman Blogger Dompet Dhuafa (Mba Lendy, Teh Tian, Teh Yasinta) berkesempatan menghadiri peresmian IKON di Cirangkrong Subang secara langsung. Momen peresmian IKON, bukan sekadar acara simbolis, tapi titik balik sejarah bagi para petani nanas Subang.

Hai hai TemaNda!

Sehubungan dengan persiapan melahirkan tahun lalu, akhirnya hampir setahun Manda gak ketemu sama teman-teman Blogger Bandung. Kangen banget seru-seruan sama para penutur cerita yang keren-keren ini. Dan tepat di 20 November 2025 ini Manda berkesempatan untuk memenuhi undangan dari Blogger Bandung dalam acara Bedah Buku "BANDUNG" Kota Sejarah-Wisata-Renjana-Budaya-Kuliner. Acara ini juga diadakan oleh Komunitas Blogger Bandung sebagai bagian dari perayaan ulang tahun yang ke-10.

Dan lokasi acaranya? House of Tjihapit, sebuah tempat sering Manda dengar sebagai spot makan cozy penuh nostalgia di salah satu pusat spot kuliner Bandung, jalan Cihapit.

Yang menarik, begitu melangkah masuk, Manda langsung merasakan campuran aroma Soto Tangkar, suara obrolan seru khas kangen-kangenan para Blogger, juga ambience yang menciptakan rasa hangat. Selama kurang lebih tiga jam lamanya, penuturan para pengisi acara yang juga penulis buku, membawa kita semua yang hadir seolah terhanyut, ke dalam cerita sejarah, keistimewaan, dari kota cantik yang saat ini kita tinggali, BANDUNG.

Hai hai TemaNda!

AEON BSD bukan sekadar pusat perbelanjaan besar di Tangerang Selatan. Buat banyak orang, mall ini adalah surga kuliner yang selalu berhasil bikin penasaran. Dari deretan sushi segar yang ditata rapi di rak pendingin, sampai aroma yakitori dan ramen yang menggoda dari area food court, semuanya menggambarkan betapa kuatnya sentuhan Jepang yang jadi ciri khas AEON. Nayyara dan Mysha suka banget ke sini setiap giliran nemenin Grandmanya di Serpong. Dari kecil sekadar lihat lampu pink warna warni di pelataran AEON, selalu bikin mereka betah dan kepingin balik lagi.

Tapi di balik keramaian dan lampu-lampu cantiknya, ada satu hal yang sering bikin pengunjung bingung, gimana sih caranya makan di AEON BSD dengan nyaman, seru, dan tetap hemat?

Nah, biar nggak bingung atau kehabisan pilihan pas sampai di sana, berikut tujuh tips ala Manda kalau makan di AEON BSD semoga bisa bantu bikin pengalaman kuliner kamu jauh lebih menyenangkan.

Oh iya, sebelum bahas tipsnya, Manda juga mau rekomendasi food blogger yang bisa kalian ikuti buat cari inspirasi kuliner. Hati-hati ngiler tapi yaa.... >,<

Kuy lanjut !

Hai hai, TemaNda 

Pernah nggak sih, di tengah hari yang sibuk banget, kita tiba-tiba pengin “berhenti sebentar” bukan buat tidur atau rebahan, tapi cuma buat... mencoret-coret sesuatu? Entah itu di sudut agenda, di belakang nota belanja, atau di kertas bekas dekat telepon rumah. Lucunya, kegiatan seaneh itu kadang bisa bikin kepala terasa lebih ringan. Nah, dari situlah sebenarnya konsep doodle therapy lahir  dan kini bisa kita nikmati bahkan tanpa kertas dan pena, cukup lewat Canva di layar laptop atau ponsel.

© Alienda Sophia · THEME BY WATDESIGNEXPRESS