6:53 AM

Dihantui Kutu

Pernah tidak terasa ada yang menjalar di tubuh dan ternyata saat ditepuk, baunya busuk sekali. Itulah kutu busuk atau kutu debu atau kutu kasur atau tumbila. Teror yang keluarga kami alami sekitar sebulan ke belakang ini. Kemunculannya membuat sangat kesal, bahkan saya hampir depresi dibuatnya. Bagaimana tidak, semua cara sudah dilakukan untuk mengusir mereka, tapi selalu ada lagi. Mau marah, nangis, semua terasa, frustasi rasanya. Cieee lebay, tapi itulah yang terasa.

Kami sekeluarga tinggal di rumah orang tua Pavi di daerah Bandung utara. Rumah dengan usia lebih dari 20 tahun. Tentu sudah perlu banyak perawatan dan mulai banyak keperluan. Bulan ini kami disibukkan oleh para kutu. Tampilannya kurang lebih seperti ini.

Makhluk Apa sih Ini?

Kutu selimut atau orang-orang lebih sering memanggilnya kutu busuk merupakan salah satu jenis serangga yang meminum darah. Kutu ini biasanya tinggal di rumah manusia, khususnya pada tempat tidur. Kutu ini biasanya tinggal dan juga bertelur pada selimut ataupun lipatan-lipatan kasur dan tempat-tempat tersembunyi lainnya. Kutu ini minggigit tanpa disadari oleh korbannya, biasanya kutu ini akan agresif pada saat malam hari. Karena bentuknya yang sangat kecil kutu ini tidak bisa dilihat langsung oleh kasap mata, sehingga pantas saja jika orang tidak pernah menyadari keberadaannya dan menyadarinya setelah ia digigit oleh kutu tersebut. Sumber dari sini.

Beberapa hari pertama mampu membuat Manda mulai kesulitan tidur dan paranoid terhadap apapun yang bergerak di tempat tidur. Semua tips pengusiran yang ada di Google kami coba lakukan. Berikut rangkuman Family Project kami dalam mengusir kutu busuk.

Mencuci Seprei, Sarung Bantal, Bed Cover dan Tirai

Awalnya setelah penemuan makhluk menggelikan tersebut, Manda berinisiatif untuk mencuci semua yang berbahan kain di kamar kami. Semua dicuci menggunakan sabun anti bakteri lalu setelahnya dicuci biasa dengan deterjen. Hal ini sungguh memakan waktu dan kesabaran. Walau setelahnya masih muncul kutu, tetap semangat!

Menjemur Kasur dan Bantal

Awalnya saat melakukannya dengan semangat menggebu, 3 hari kami menjemur kasur di terik matahari. Tapi ternyata hanya mengeluarkan beberapa kutu keluar ke permukaan, sayangnya mereka masih sangat bersemangat untuk hidup.

Menyemprotkan Anti Hama Cair

Banyak label yang menjual cairan yang katanya mematikan bagi kutu. Setelah berhari-hari kami semprotkan ke kasur dan sekitarnya, dia masih juga bermunculan. Harganya tidak terlalu mahal, tapi kami butuh 2 botol untuk menyemprot ke keseluruhan kasur. Satu botol dibandrol harga 35 ribu rupiah.



Lalu ternyata itu pun belum berhasil mengusir mereka. Hiks!

Memanggil Jasa Steam Clean Kasur

Beberapa saran kawan menyatakan bahwa ada baiknya memanggil profesional untuk persoalan kutu ini. Kami mencoba mengikuti saran tersebut. Debu dan tungau dipastikan hilang. Begitu kata tukangnya. Mereka meyakinkan bahwa tidak menemukan kutu satupun di kasur. Jasa ini memakan biaya 350ribu rupiah untuk steam clean 2 kasur dan 10 meter gorden. Tapi karena bertepatan dengan bulan ulang tahun, kami mendapatkan diskon 50%. Sayangnya, jalan ini pun tidak benar-benar menghilangkan para kutu. Pada malam harinya kami menemukan 3 ekor kutu merayap di kasur.

Untuk yang mau tahu apa saja yang dilakukan saat pembersihan steam clean, kami ceritakan sedikit. Jadi awalnya kasur akan disedot menggunakan vacuum cleaner dengan sangat detail. Kemudian setelah selesai, kasur akan diuap menggunakan steamer dan disemprotkan cairan anti tungau (yang saat ditanya, Mas pekerja pun mengaku tidak tahu apa kandungan cairan tersebut). "Rahasia dari perusahaannya Bu." Begitu jawabnya.

Bagi yang mau tanya-tanya soal jasa steam clean bisa langsung hubungi ke sini.

Tapi lalu usaha ini pun hanya bertahan 1x24 jam. Manda lalu mulai merasa semakin frustasi. Frustasi menurut KBBI adalah rasa kecewa akibat kegagalan di dalam mengerjakan sesuatu atau akibat tidak berhasil dalam mencapai suatu cita-cita. Cita-cita Manda saat itu hanya satu, tidur di kasur. Malam-malam itu diisi dengan kami tidur di kamar lain tanpa kasur, beralas matras bayi dan bed cover, tapi selalu ada bisikan, "Tetap bersyukur, ucaplah Alhamdulillah."

Bubuk Silika Anti Hama

Beberapa kali kami berpikir untuk membeli kasur baru. Tapi selalu memikirkan bagaimana nasib dua kasur ini yang akan menjadi sampah baru di lingkungan. Sampah dengan ukuran besar sekali ya, dan penuh dengan kutu, hufft!

Pavi tidak berhenti memberi ide. Kali ini produk lain yang ditemukannya di Tokopedia. Bubuk anti kuku berbahan dasar diatom silika. Harganya tidak jauh beda dengan spray anti kutu sebelumnya. Cara pakainya ditabur di kasur dan sekelilingnya. Juga bagian kaki kasur dan jalur yang sering terlihat ada kutu. Setelah ditabur, biarkan selama 72 jam lalu kembali disedot menggunakan Vacuum Cleaner. Untuk infeksi yang parah, bisa dilakukan ulang setelah 3 hari. Untuk yang berminat bisa coba cek disini.

Kami, melakukan ini selama 1 minggu. Setelah 1 minggu kami merasa siap untuk menyedot semua serbuk yang ada. Yang membuat ngeri adalah ternyata saat selesai disedot, di Vacuum Cleaner ditemukan banyak bayi kutu yang baru lahir. What? Wait! Iya mereka masih juga ada, Ya Allah.



Melapis Kasur

Belum juga hilang akal. Kami sangat berharap dengan ide ini. Melapis kasur untuk membuat mereka, para kutu, tetap di dalam kasur dan tidak keluar. Logika kami, bila mereka tetap di dalam, meskipun nantinya mereka tetap hidup, mereka tidak akan menggigit kami.

Lalu kami berpikir bahan apa yang bisa membuat mereka tetap di sana. Berikut pelapis yang tersedia di pasaran :

  • Pelindung Permukaan Kasur. Pelapis kasur yang menutupi bagian atas kasur. Dikaitkan menggunakan karet ke arah bawah kasur. Bahannya biasanya agak tebal. Bila berminat bisa dilihat di sini.

  • Pelindung Permukaan dan Sisi Kasur. Yang ini hampir sama dengan yang sebelumnya. Hanya saja pelindungnya sampai sisi kasur, bahannya ada juga yang anti air seperti ini.

  • Pelindung Kasur Full Cover dengan Resleting. Yang ini dirasa paling ideal untuk mencegah kutu naik ke permukaan. Tapi harganya lumayan banget, 350 ribu sampai 400 ribuan. Bisa dicek di sini.

Pilihan Jatuh Kepada Bubble Wrap

Ini memang random, tapi ide ini yang akhirnya menjadi keputusan akhir kami. Melapis semua bagian kasur dengan Bubble Wrap. Selain bunyinya yang jadi 'kresek kresek', kasur baru kami ini masih layak dinikmati kenyamanannya. Harganya tentu jauh lebih ekonomis, karena 20 meter dibandrol harga 70 ribu.

Untuk hasil lebih maksimal bisa dilapis ganda dengan plastik film yang harganya hanya 35 ribu untuk 120 m x 50 cm. Semoga setelah ini kami bisa terus menikmati tidur berkualitas, Aamiin Allahuma Aamiin. Minat juga ? Langsung klik tokonya. ;)
Silaturahmi Ramadan Rhesus Negatif Indonesia dengan PMI Kota Bandung 2018

"Rhesus negatif? Ada turunan bule ya?"

"Hah rhesus negatif? Punya anaknya susah. Katanya cuma bisa punya anak 1, karena anak selanjutnya akan keguguran atau lahir cacat." (Naudzubillah, Amit-amit Ya Allah)

"Itu kan darah alien. Pantes namanya Alienda." (Ini minta dilempar timun)

"Rhesus negatif, apaan tuh?"

Nah kalau ini yang lebih sering didengar. Masih banyak sekali yang awam tentang rhesus negatif. Manda sendiri baru bersinggungan tentang ini saat pertama kali Manda donor darah.

Tahun 2009, saat itu Manda mengikuti acara donor darah bersama komunitas ponsel yang Manda ikuti. Saat diperiksa golongan darah, Manda dinyatakan memiliki rhesus negatif. Biasa aja sih, perawat yang memeriksa hanya memberi tahu bahwa nanti akan cukup sulit mencari golongan darah yang sama. Saat itu Manda hanya berpikir golongan darah Manda lumayan langka.

Ternyata dugaan Manda meleset. Golongan darah Manda bukan lumayan langka, tapi sangat langka. Golongan darah Manda O dengan rhesus negatif.

Tahun 2014 Manda mendonorkan darah untuk pasien kecelakaan yang infonya Manda dapat via media sosial. Entah bagaimana, Allah gerakan Manda untuk menghubungi keluarga pasien dan berujung dengan dimintanya Manda datang ke Rumah Sakit Hasan Sadikin.

Ternyata untuk pengambilan darah, harus dilakukan di PMI Jalan Aceh. Kami akhirnya bersama-sama ke PMI. Sepanjang jalan kami bercerita tentang golongan darah rhesus negatif. Berkali-kali sang keluarga pasien bertanya apa Manda yakin kalau golongan darah Manda O-. Manda bilang insya Allah yakin, karena sudah pernah tes darah waktu 2009. Karena menurutnya, sudah beberapa orang datang mencoba menolong tapi ternyata golongan darahnya O dengan rhesus positif.

Dibilang begitu, Manda jadi berdebar juga. Karena memang Manda baru cek sekali itu saja.

Sesampainya di PMI, Manda disambut oleh Pak Ade, saat itu beliau yang bertugas untuk mengurus kebutuhan darah. Bagaikan selebriti, Manda disambut sangat hangat. Berbagai pertanyaan ditujukan pada Manda. Pak Ade juga menceritakan betapa golongan darah Manda adalah sangat langka.

Golongan darah dengan rhesus negatif banyaknya ada pada ras Kaukasoid, yaitu sekitar 15% dari total populasi. Sedangkan pada penduduk Asia hanya sekitar 1%. Jadi kalau total penduduk Asia ada 4,3 Milyar, pemilik golongan darah dengan rhesus negatif ada 43juta. Per hari itu Manda resmi jadi selebriti di PMI, hehe.

Untuk pertanyaan-pertanyaan ajaib di atas, mari kita bahas satu-satu.

Kenapa Rhesus Negatif dibilang darah bule ? Well, seperti yang tadi Manda sebutkan, rhesus negatif mayoritas ada pada ras Kaukasoid, ras kulit putih pucat bermata biru yang biasa kita sebut bule. Tapi itu pun hanya 15% dari total populasi loh. Dan kalau ada yang nanya Manda turunan mana, Manda memang blasteran. Blasteran Garut-Banten, haha!

Rhesus negatif susah punya anak dan lahir cacat ? Big No! Pernyataan diatas sempat membuat Manda super duper drop. Jadi setelah Manda berhasil donor darah pada tahun 2014 itu, 2 minggu kemudian Manda positif hamil. Berarti kemarin itu Manda donor darah saat hamil dong yah, walah. Lalu pernyataan-pernyataan mengerikan tersebut Manda terus dengar dari berbagai pihak. Saat Manda merasa sangat terpuruk karena ketakutan, Allah pertemukan Manda dengan komunitas Rhesus Negatif Indonesia. Sekali lagi Manda seolah-olah mendapat bisikan "You are not alone."

Saat itulah Manda ngobrol banyak via whatsapp dengan ketua RNI, Ci Lici Murniati. Ci Lici yang cantik pake banget, memaparkan bagaimana kita ini langka bukan sakit. Persoalan susah punya anak tidak bisa dipukul rata bagi semua pemilik golongan darah dengan rhesus negatif. Rhesus negatif berarti di darah kita tidak memiliki antigen D yang menyebabkan bila janin kita memiliki rhesus positif, tubuh kita membuat antibodi yang menyerang darah janin. Itulah yang dipercaya menyebabkan keguguran atau lahir cacat.

Tapi itu semua ilmu lama, saat ini teknologi telah menemukan cara pencegahan untuk keadaan tersebut. Bagi ibu hamil rhesus negatif dengan bayi kemungkinan rhesus positif, dapat dilakukan pencegahan berupa suntikan immunoglobulin yang disuntikan pada 28 minggu kehamilan dan maksimal 3 hari setelah melahirkan. Harga suntikannya memang tidak bisa dibilang murah. Satu vialnya dibanderol dengan harga 2,4 juta. Anak Manda ada 2, dan sudah 4 kali suntik. Tapi tenang, kan anak pasti bawa rezekinya masing-masing.

Apa Rhesus Negatif adalah Darah Alien? Nah yang ini lebih baik Manda senyumin aja, haha!
© Alienda Sophia · THEME BY WATDESIGNEXPRESS