Pekan lalu, Nayyara dan teman-teman Paud Abadi Kids berkesempatan naik Bis pariwisata Bandung bersama. Bandung Tourism Bus atau dikenal dengan singkatan Bandros. Perjalanan menyusuri tempat-tempat pilihan ini ditempuh selama kurang lebih 2 jam.
Sepanjang jalan, tour guide bercerita tentang tempat yang terlewati. Tak hanya itu, banyolan dan kuis diselipkan disela-sela perjalanan untuk mengundang gelak tawa. Pak Mumun sang supir, kerap menjadi sasaran candaan sang pemandu tur.
Perjalanan kami berawal dari Jalan Setiabudhi, tepatnya di pintu masuk Cipaku Indah. Bandros berwarna biru tiba sekitar pukul 08.15, dan anak-anak mulai bersorak riang. Sekitar 20 anak dan ibu menaiki Bandros dengan hati gembira.
Nayyara duduk dengan Bunda Heni (pendidik PAUD), sementara Manda bersama Mysha duduk di dekat supir bersama Nathan dan Mamanya. Suasana sangat cair dan ceria berkat kemampuan pemandu tur bercerita.
Sepanjang jalan, pemandu tur menceritakan sejarah terkait kota Bandung dan bangunan yang kita lewati. Candaan antara pemandu tur dan pak supir menambah keceriaan pagi hari itu. Kita mulai masuk ke daerah wisata belanja Cihampelas, pemandu tur mulai menceritakan tempat belanja terkenal di sana. Berbagai toko kue milik para artis, toko pakaian dan celana, dan Mall Cihampelas Walk yang kita lewati.
Bandros terus melaju menyusuri jalan Cihampelas, Wastukencana, Purnawarman dan jalan Merdeka. Kami tiba di Taman Balai kota dan diberi kesempatan untuk menikmati suasana di sana.
Bandros berhenti dan parkir tepat di depan tugu Dewi Sartika. Karena bukan hari libur, Taman Balai Kota lebih terasa lengang. Mysha dan Nayyara berlari ke sana ke mari menikmati indahnya taman. Sekitar satu jam kami bermain di taman balai kota hingga tiba waktunya kembali pulang.
Di jalan pulang kami menyusuri jalan Braga, Viaduct, sampai jalan Cipaganti. Di jalan Cipaganti, pemandu tur menceritakan maksud nama-nama yang tertulis di rumah jalan Cipaganti. Ternyata itu nama pemiliknya yaitu wanita-wanita yang menjadi istri orang Belanda. Tak lupa berbagai candaan dilontarkan untuk membantu kami tetap ceria.
Ternyata pengalaman naik Bandros cukup berkesan bagi Nayyara. Terlihat dari bagaimana ia terus menceritakannya setelah lewat sepekan.
Add your comment