Setelah mulai menyerah sejenak membeli buku, rencananya membatasi dan mengalihkannya dengan meminjam, membaca di perpustakaan atau mengunduh via iPusnas. Hal ini disebabkan mulai banyaknya buku terbeli yang hanya dibaca tanpa selesai. Sebagian alasannya adalah karena buku kurang menarik, atau malas karena terlalu berat. Termasuk dosa besar kan ya, nyuekin buku tanpa membacanya.


Lalu rasa rindu membaca novel yang menghipnotis mulai menyeruak. Sempat berniat menunggu pertemuan book crossing RB Literasi selanjutnya, tapi siapa pula yang mampu melawan rasa rindu yang menggebu. Buku yang mau dipinjam di sesi lalu saja belum sempat dibaca, karena lagi-lagi, setelah berkali menyempatkan bertemu, tetap masih ada di Tante Qure.

Akhirnya pilihan akhir ada pada iPusnas sang penyelamat. Semenjak berkenalan dengan iPusnas hidup Manda mulai lebih berwarna. Selain membaca buku cetak, nonton drama korea, meminjam buku daring di iPusnas adalah pilihan terbaik mengisi waktu luang. Walau terkadang saat terlena dengan cerita yang seru, Manda perlu mengorbankan waktu tidur karena penasaran, segitunyaa.

Nah, saat berselancar di iPusnas, Manda akhirnya memilih buku karya Tere Liye yang berjudul Hujan. Kisah cinta dan persahabatan dengan latar belakang Bumi di masa depan. Bumi paska bencana besar mempertemukan kedua pemeran utama kisah ini. Awalnya novel ini mengingatkan Manda pada film layar lebar 2012. Tapi isinya tentu jauh berbeda.

Kesan yang dihasilkan dari membaca kisah Lail dan Esok di novel ini adalah, aaah so sweet. Kesederhanaan rasa yang sedari dulu ada antara dua insan yang saling menyayangi, tapi dibalut dengan kemasan yang seru tidak membosankan.

Dari buku ini Manda tertarik mengutip kalimat yang sangat Manda suka.
1. Kesibukan adalah cara terbaik melupakan banyak hal, membuat waktu melesat tanpa terasa.

Saat membaca ini, Manda merasa sangat setuju. Di saat kita berharap melupakan sesuatu, tenggelam dalam kesibukan adalah cara yang sangat efektif. Tentu itu membutuhkan waktu, tapi semua terasa begitu cepat bila berhubungan dengan kesibukan.
2. Bagian terbaik dari jatuh cinta adalah perasaan itu sendiri. Kamu pernah merasakan rasa sukanya, sesuatu yang sulit dilukiskan kuas sang pelukis, sulit disulam menjadi puisi oleh pujangga, tidak bisa dijelaskan oleh mesin paling canggih sekalipun. Bagian terbaik dari jatuh cinta bukan tentang memiliki. Jadi kenapa kamu sakit hati setelahnya? Kecewa? Marah? Benci? Cemburu? Jangan-jangan karena kamu tidak paham indahnya jatuh cinta.

Rasanya jatuh cinta hadir telah sepaket lengkap dengan perasaan negatif yang dihasilkannya. Tapi saat membaca ini, pandangan lain tentang makna cinta sungguh berbeda. Cinta bukan tentang memiliki, cinta tidak sakit hati, kecewa, marah, benci, dan cemburu. Dengan kata lain, jatuh cinta yang disebut di sini adalah masalah ketulusan, wow!
3. Bukan seberapa lama umat manusia bisa bertahan hidup sebagai ukuran kebahagiaan, tapi seberapa besar kemampuan mereka memeluk erat-erat semua hal menyakitkan yang mereka alami. -Maryam

Kebahagiaan itu apa sih? Ternyata bagi Maryam, itu soal memeluk erat semua hal menyakitkan yang kita alami. Bukan soal berapa lama kita hidup, ini soal bertahan dalam rasa!
Bukan melupakan yang jadi masalahnya. Tapi menerima. Barangsiapa bisa menerima, maka dia akan bisa melupakan, hidup bahagia. Tapi jika dia tidak bisa menerima, dia tidak akan pernah bisa melupakan. - Elijah

Sebagai kata penutup, kalimat ini sederhana tapi terasa sangat tulus. Penerimaan adalah kunci. Kita tidak perlu berusaha melupakan apa yang begitu menyakitkan yang pernah kita alami. Kita hanya perlu menerima. Menerima hal tersebut adalah bagian dari diri kita. Bila rasanya tidak mudah, bertahanlah, biar waktu yang kelak akan membuat kita paham.

Resensi Buku

Judul : Hujan

Penulis : Darwis Tere Liye

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Cetakan : ke 26, Juli 2017

Tebal : 320 Halaman

Dimensi : 13.5 cm x 20 cm

Harga : Rp. 57.800

Selamat membaca
SHARE 0 comments

Add your comment

© Alienda Sophia · THEME BY WATDESIGNEXPRESS