“The reading of all good books is like conversation with the finest (people) of the past centuries.” – Descartes

Beberapa kali Manda menemukan cerita serupa tentang keluhan para Bunda. Yang merasa kebingungan bagaimana cara mengajar anak menjadi gemar membaca. Yang merasa anaknya terlambat belum bisa membaca dan menulis. Sebelum bertemu kelas Bunda Sayang, Manda sendiri juga tidak yakin bagaimana metode yang tepat.

Saat itu, Manda masih dikelilingi dengan perlombaan antar Bunda. Perlombaan dimana para anak dibangga-banggakan karena satu kelebihannya dan kebolehannya. Perlombaan yang kerap membuat Bunda lain merasa terintimidasi dan merasa harus membuat anaknya lebih dari anak lain.

Tidak akan ada habisnya memikirkan semua itu. Sementara setiap anak tentu memiliki milestonenya masing-masing. Tidak perlu menggegasnya, cukup maksimalkan segala stimulasi yang mampu Bunda berikan, dengan rasa sayang.

Lalu kuncinya apa?

Menjadi Teladan Membaca Yang Baik

Bunda adalah influencer bagi keluarganya. Adab dan perilaku Bunda adalah contoh aturan baku bagi anak-anaknya. Gerak gerik lebih mudah ditiru daripada mengikuti aturan lisan. Oleh karena itu Bunda, saat bermaksud menstimulasi ananda agar gemar membaca, pastikan Bundanya juga suka membaca.

Saat Bunda membaca buku, biarkan terlihat oleh anak. Tidak perlu menunggu waktu tidurnya, coba mulai duduk dan membaca di hadapan anak. Biarkan mereka terbiasa melihat kegiatan membaca sebagai kegiatan rutinitas.

Membiarkan Anak Berinteraksi dengan Buku

Saat anak merasa penasaran, biarkan ia terlibat. Ada kalanya mereka menunjuk buku yang kita baca dan bertanya itu apa. Ceritakan saja isi buku tersebut, sekalipun buku itu tidak bermuatan anak-anak. Gantilah kata-kata di buku dengan bahasa yang ia mengerti.

Tidak perlu marah bila ada buku yang dirusaknya, melainkan memberi pengertian cara menyentuh dan membuka buku yang tepat.

Membiasakan Membacakan Nyaring 

Membacakan nyaring (read aloud) secara konsisten akan membuat anak menjadi pembaca mandiri. Perlihatkan keseruan membaca dengan ekspresi dan gerak tubuh. Dampingi anak, buatlah keeratan ikatan dengan membaca bersama. Biarkan anak merasakan bahwa buku adalah gudang informasi yang penuh warna.

Sehari selalu sediakan waktu khusus untuk membacakan nyaring, 10-15 menit. Pilih waktu yang pas, dan jadikan jadwal harian anak.

Bunda tetaplah bersemangat belajar, memperbaiki diri, dan penuhi kalbu dengan kelembutan dan sabar. Setiap ikhtiar Bunda akan tercatat sebagai kebaikan, yang hasilnya hanya milik Allah yang pemurah.

Begitu pula dengan saat menyelesaikan tantangan suka membaca pada level 5 Bunda Sayang ini. Di kelas, Manda selalu menekankan untuk Bundanya dulu yang terbiasa dan suka membaca, dan tantangan ini untuk membiasakannya. Berfokuslah pada perbaikan diri Bunda pribadi, jadilah gemar membaca, dan jadikan anggota keluarga Bunda tertular kegemaran ini.

 

[caption id="attachment_220" align="alignnone" width="720"]29695300_10214023883165592_1568221689959539784_n.jpg Ilustrasi Satir Keluhan Bunda yang Ingin Anaknya Membaca (Foto : Facebook Dessy Natalia)[/caption]

Pohon Literasi Manda dan Nayyara

Pohon literasi Nayyara tentu sama dengan punya Mysha, karena setiap Manda membacakan nyaring, Nayyara maupun Mysha mendengarkan bersama. Mendengarkan tentu bukan berarti duduk atau tidur dan diam ya Bunda. Karena sering juga Manda membacakan nyaring saat mereka berlarian.

Pada level ini juga Manda mendapatkan banyak tantangan kecekatan. Dimana Manda perlu beberapa kali pergi ke luar kota, dan tidak jarang perlu menyetir. Pelajaran baru bagi Manda untuk tetap menjaga kewarasan saat perjalanan hanya bersama dua gadis Manda yang baik. Selain itu, rasa letih kerap menggugurkan usaha konsisten yang sedang diikhtiarkan, yaitu membacakan nyaring 15 menit sehari. Masih saja ada kalanya Manda memangkas waktu membaca menjadi lebih singkat atau kualitas yang kurang. Insya Allah ini akan menjadi pembelajaran yang berharga untuk lebih bisa meluangkan waktu sebelum letih menyapa.

Saat tantangan ini berlangsung Manda sedang tinggal di rumah Kakak Manda yang koleksi bukunya cukup banyak. Bukan main senangnya, setiap malam hari tiba, Nayyara membawa satu demi satu buku untuk dibacakan.

“The reading of all good books is like conversation with the finest (people) of the past centuries.” – Descartes (1)pohon literasi (3)

Peraihan Badge Kelas Bunda Sayang Bandung

Kelas Bunda Sayang Bandung level ini disemarakan dengan peraih badge dasar tantangan pohon literasi. Sangat membahagiakan mengingat beberapa nama yang sempat menghilang akhirnya kembali masuk ke dalam deretan peraih badge.

1

Para peraih badge You Are Excellent juga cukup memuaskan, 10 orang terbaik ini mampu menyelesaikan 10 hari berturut-turut. Inspirasi serunya pohon literasi yang dibuat para Bunda pembelajar sungguh memberi semangat baru untuk terus membaca.23

Kelas Bandung memiliki seorang mahasiswi bintang yang begitu konsisten dengan setiap tugasnya. Pada level ini pun, beliaulah yang meraih posisi mahasiswi teladan. Selain itu, Teh Neni mengambil peran dalam rencana kopdar kelas di bulan september ini, beliau selaku ketua panitia acara tersebut.

Kopdar kelas Bunsay Bandung insya Allah akan dilaksanakan pada tanggal 14 September 2019. Persiapan demi persiapan telah dilaksanakan. Semoga kelak acaranya diberi kelancaran dan keberkahan, aamiin.

Selain Teh Neni, ada beberapa teladan lain yang inspirasinya begitu menularkan semangat. Teh Eva Dwi yang selalu konsisten dan apresiatif. Ada juga Teh Siti Soidah yang selalu aktif dan senang membantu. Lalu aliran rasa ter cute yang ditulis oleh Teh Fitri Kaniawati.

Bandung (1)

Pengisi acara di level ini begitu menebar semangat dan kehangatan. Ada Teh Ikhmah dan Teh Syifa yang berbagi kisah di Jum'at Hangat, seru sekali, menambah wawasan kita semua.

Tidak lupa untuk yang sangat gesit, koordinator level 5 yaitu Teh Melani telah menyelesaikan amanahnya dengan baik dan membanggakan, semoga menjadi kebaikan untuk kita semua.

2Saat ini kelas telah ditinggalkan oleh 4 orang mahasiswi yang tidak berhasil melanjutkan ke level berikutnya. Ada keharuan yang menjalar setiap saat mengantar para mahasiswi untuk keluar dari wa group. Teriring doa yang terbaik bagi semua yang telah meninggalkan kelas Bunsay. Semoga dimana pun berada selalu dalam semangat belajar yang tinggi dan tiada henti memperbaiki diri.
SHARE 0 comments

Add your comment

© Alienda Sophia · THEME BY WATDESIGNEXPRESS