
Hal itu merupakan usaha ananda untuk mendapatkan perhatian dari orang tua atau siapapun yang menjaganya. Dari teriakan dan tangisannya, ananda bermaksud menyampaikan bahwa, "Aku tidak baik-baik saja, tolong aku."
Sebagai Manda dari dua balita yang menggemaskan, Nayyara dan Mysha, Manda kerap mendapat berbagai tantangan komunikasi. Sering, dari salah penyampaian yang dikira sedikit, berbuah tantrum yang signifikan.
Tantangan ini selalu ada, namun kita tetap perlu berbicara secara efektif dengan ananda. Misal saja saat kita butuh menjelaskan maksud atau menanamkan nilai kepada ananda. Lalu bagaimana sih caranya agar kita mampu ngobrol secara produktif dengan balita kita. Yuk, simak tips Manda ngobrol produktif bareng Nayyara dan Mysha :
1. Penuhi tangki cinta Bunda sebelum ngobrol produktif.

Pilih waktu yang sesuai untuk ngobrol, salah satunya saat tangki cinta kita sedang penuh. Sering melakukan hal yang kita sukai, mengapresiasi diri, dan berbahagia.
Jangan ragu meminta bantuan pasangan untuk bekerja sama dalam pemenuhan tangki cinta kita. Manda sendiri senang meminta pelukan Pavi untuk turut menyumbang isian tangki cinta Manda. Kalau Bunda, cara efektif mengisi tangki cintanya seperti apa?
2. Berbicara dengan menatap mata ananda dan hadir utuh bersamanya.

Bunda tidak bisa ngobrol efektif dengan hanya selewat, misalnya saat main ponsel atau mengerjakan tugas rumah. Pastikan ananda merasakan kesungguhan Bunda yang ingin berkomunikasi dengannya
3. Berkomunikasilah dengan lebih sederhana dan jelas.

Hindari penggunaan kata negatif, dan pilih kalimat yang positif dan konstruktif. Kata yang memotivasi lebih baik karena efeknya juga akan baik. Gunakan kalimat berisikan solusi bagi ananda dalam setiap persoalannya, dampingi ananda memecahkan tantangannya.
4. Perhatikan dan dengarkan respons ananda.

Saat tujuan kita ngobrol dengan ananda tidak tercapai, jangan putus asa. Yakinkan diri Bunda untuk mencoba lagi dengan cara dan waktu yang lebih tepat. Apapun hasilnya, kita bertanggung jawab atas hasil komunikasi kita.
Pelajari kembali kebiasaan ananda. Perhatikan bagaimana ia senang diperlakukan dan saat seperti apa ananda bisa diajak bicara.
5. Ngobrol lebih sering dengan ananda

Jadi, yuk mulai ngobrol lebih sering dengan ananda. Bunda yang kesepian mungkin sedang terlupa, ada ananda yang selalu bisa diajak bicara kapanpun. Kehadiran Bunda amat berarti bagi ananda, jadi mari berbahagia dan bertumbuh bersama mereka. Semoga Allah beri jalan dan ridhanya kepada kita semua dalam membersamai ananda. Aamiin Allahuma Aamiin.
Add your comment