Sebulan lalu merupakan masa berjuangnya Manda. Cuaca yang luar biasa membuat Manda tumbang berkepanjangan. Tumbuh besar di daerah panas, yaitu Tangerang dan Serang, membuat tubuh Manda kurang akrab dengan udara dingin.Padahal Manda kini sudah tinggal di Bandung selama lebih dari separuh waktu hidup. Tapi tubuh ini belum juga beradaptasi dengan baik selama musim penghujan.Alhasil sebulan ini Manda banyak berteman dengan kasur. Badan rasanya sakit semua dan flu berat tak kunjung mereda.Sampai suatu hari Manda tidak bisa mendengar. Duh, kenapa ini seperti berdengung dan tidak kunjung terdengar suara. Manda pun coba periksakan ke dokter spesialis THT. Nanti itu diceritakan juga ya, sekarang Manda mau cerita pijat, haha!Jadii, karena badan terasa sakit sekali, dan untuk memanggil tukang pijat ke rumah sepertinya kurang nyaman, Manda memutuskan untuk datang ke panti pijat.Lokasinya dekat sekolah Nayyara dan Manda memang sengaja memilih di situ agar bisa sekalian antar sekolah.

Satu hari sebelum kedatangan Manda menelpon ke tempat pijat untuk reservasi. Seorang pria mengangkat telpon dengan ramah dan menjawab pertanyaan Manda dengan lengkap.

Tempat pijat ini buka pukul 08.00 pagi. Manda yang menyesuaikan dengan jam sekolah Nayyara memesan untuk pukul 10.00. Penjawab telpon mengiyakan. Manda juga menanyakan tarif dan minimal waktu.

Biayanya relatif terjangkau, 50ribu untuk satu jam pemijatan di tempat. Minimal mengambil paket satu jam. Manda juga memastikan adanya terapis wanita, make sure aja dari pada zonk ya kaaan.

Keesokan harinya Manda datang diantar Pavi. Setelah mengantar Nayyara masuk kelas, Manda langsung ke tempat pijat. Yang membuat Manda terkejut, rupanya pria yang mengangkat telpon Manda kemarin adalah seorang tuna netra juga, subhanallah.

Seorang Ibu bertanya beberapa hal ke Manda. Apa Manda sudah pernah ke sini sebelumnya, dan mau mengambil paket berapa jam.

Setelahnya Manda diminta masuk ke dalam sebuah ruangan pijat yang cukup bersih. Seorang terapis telah datang dan memberikan sebuah kain panjang untuk menutupi tubuh Manda saat dipijat.

Terapis yang kemudian Manda tau namanya Bu Aas, mulai memijat dengan telaten. Wah nyaman mulai terasa.

Sesaat Manda terkejut dengan bunyi biiip setiap beberapa menit. Oh rupanya jam tersebut menandakan waktu. Jam itu juga bersuara menyebutkan saat ini pukul berapa.

Tidak terasa satu jam berlalu. Manda dipijat seluruh tubuh kecuali bagian depan dari dada ke paha atas tidak dipijat.

Cukup nyaman, setelahnya juga tubuh dibersihkan dengan handuk hangat. Saat melihat pricelist, ada juga fasilitas mandi air hangat, 20ribu kalau tidak salah.



Setelah pijat selesai, di ruang tunggu Manda disuguhi minuman. Sebelumnya ditawarkan dua pilihan antara teh hangat atau jahe. Manda pilih teh hari itu.

Seru juga ternyata pengalaman ini, mungkin nanti Manda akan coba lagi.
SHARE 0 comments

Add your comment

© Alienda Sophia · THEME BY WATDESIGNEXPRESS