Siang hari di bawah guyuran hujan, ada sebuah kehangatan di sudut Kota Bandung. Bertepatan dengan hari Sabtu, 22 Oktober 2022, para Netizen dari Blogger Bandung berkesempatan untuk melakukan diskusi langsung dengan para petinggi MPR RI (Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia).

Bukan petinggi biasa, yang datang selaku narasumber diskusi sore hari ini adalah Prof. Dr. Ir. H. Fadel Muhammad Al-Haddar. Diskusi ini bertempat di Ruang Voltaire Lantai 3 Hotel Novotel Jalan Cihampelas No. 23-25 Pasir Kaliki Kecamatan Cicendo Kota Bandung. Selain merupakan wakil ketua MPR RI, Bapak Fadel Muhammad adalah salah seorang penggagas diadakannya forum Internasional bagi para senat atau majelis setingkatnya. 



Forum internasional ini digelar dalam rangka pembentukan Forum Majelis Permusyawaratan Rakyat Dunia (Forum MPR Dunia). Forum yang akan diadakan di Bandung 24-26 Oktober 2022 ini tentu menyimpan berbagai harapan besar bagi siapa saja yang berpartisipasi. 

Pada kesempatan kali ini, para Blogger Bandung mendapat keistimewaan yaitu dapat berdiskusi dan mendengarkan pemaparan langsung tentang tujuan dan detail khusus Forum MPR Dunia ini. MPR RI mengajak para pegiat media sosial untuk turut menggaungkan semangat dari acara ini.

Tajuk dari perhelatan akbar ini adalah " Penguatan Diplomasi Majelis Permusyawaratan/ Lembaga Senat melalui Forum Majelis Permusyawaratan Dunia". Forum Internasional ini akan diikuti para Ketua Majelis Permusyawaratan, Majelis Syuro, atau lembaga sejenis dari negara-negara Anggota Kerjasama Islam. Berat ya bacanya, tapi setelah menyimak dengan seksama, tujuan besarnya sangat mulia, bahkan merupakan mimpi kita bersama.

Pembukaan 

Diskusi ini diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipimpin oleh Kak Risky Nuraeni selaku Dirigen/pemimpin lagu. Nuansa khidmat seketika menyeruak di dalam ruangan Voltaire. 

Selanjutnya, Plt. Deputi Bidang Administrasi Setjen MPR RI Siti Fauziah, SE, MM, membuka acara dengan sambutan hangat. Diawali dengan ajakan untuk turut memeriahkan perhelatan akbar Forum Majelis Permusyawaratan Dunia yang akan diadakan di kota Bandung dan mengundang banyak negara.


Alasan Pemilihan Kota Bandung 

Diantara kota-kota besar di Indonesia, Bandung dipilih sebagai lokasi berlangsungnya forum MPR Dunia ini karena beberapa alasan berikut.

  • Dipaparkan oleh Siti Fauziah, adalah karena Bandung memiliki udara yang sejuk. Udara sejuk dinilai sebagai nilai tambah untuk kondusivitas keberlangsungan forum. 
  • Bandung memiliki nilai sejarah yang luar biasa bagi MPR RI, yaitu di awal masih sebagai MPRS (Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara), kantor yang ditempati adalah Gedung Merdeka Kota Bandung pada tahun 1960-1971.
  • Diharapkan juga pemilihan lokasi di Kota Bandung kemudian mampu menularkan spirit Konferensi Asia Afrika. 

Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antarlembaga, Biro Humas dan Sistem Informasi Setjen MPR Budi Muliawan, SH, MH, juga turut hadir dan memberikan pencerahan terkait berjalannya forum ini. Suasana menjadi semakin cair saat Pak Wawan bertanya tentang kuliner Bandung yang sedang digandrungi di saat ini. Gayung bersambut dengan informasi dari Bang Aswi seputar arti nama makanan-makanan asli Bandung yang menggunakan singkatan. Batagor (baso tahu goreng), Cuankie (cari cuan jalan kaki) dan masih banyak lagi. Rangkaian acara diskusi ini dipandu oleh Ketua Komunitas Blogger Bandung, Agus Wibowo (Bang Aswi) selaku moderator acara.

Setelah suasana mulai cair, kedatangan Wakil Ketua MPR RI Bapak Fadel Muhammad, menambah semangat pada setiap peserta. Bagi Manda sendiri, ini adalah pertama kali untuk berinteraksi langsung dengan beliau.

Pada kesempatan kali ini Bapak Fadel Muhammad memaparkan latar belakang diadakannya Forum MPR Dunia ini. Tentunya sebagai penggagas, beliau merunut bagaimana soal ini telah dibahas selama berbulan-bulan, diupayakan sedemikian rupa. Beliau dan Bapak Hidayat Nurwahid bersama-sama menginisiasi rencana forum berskala internasional ini.

Pada kesempatan lain Bapak Fadel Muhammad menyatakan bahwa forum MPR dunia ini adalah sebagai bentuk dukungan dari MPR RI berkaitan dengan kepemimpinan Indonesia dalam G20, sebuah forum kerjasama multilareal yang beranggota 19 negara utama dan Uni Eropa (EU). 

Seperti yang kita ketahui, Indonesia memegang Presidensi Group of 20 (G20), forum kerjasama 20 ekonomi utama dunia, untuk pertama kalinya. Periode Presidensi Indonesia berlangsung selama satu tahun, mulai 1 Desember 2021 hingga 20 November 2022. Serah terima atau handover, telah dilangsungkan pada KTT G-20 di Roma, Italia, pada 31 Oktober 2021. Penyerahan ini dilakukan oleh PM Mario Draghi (Presidensi Italia) kepada Presiden Joko Widodo.

“Nanti kita lihat bentuk forum ini agar tidak terjadi tumpang tindih dengan forum parlemen lainnya.  Forum MPR Dunia, atau nama lain yang nanti disepakati para ketua majelis permusyawaratan atau majelis syuro negara-negara Anggota Kerja Sama Islam, akan lebih banyak membicarakan kerjasama antar-majelis permusyaratan dan masalah-masalah perdamaian dunia,” ungkap Bapak Fadel Muhammad memastikan tidak akan terjadinya tumpang tindih antara Forum MPR dunia dengan forum lain. 

Para Negara undangan

Dipaparkan oleh Ibu Siti, bahwa sebelumnya undangan telah dikirim kepada kurang lebih 50 negara. Namun seperti diketahui, tantangan saat ini menjadi kendala bagi beberapa negara. Akhirnya kemudian dari sekian undangan telah dikonfirmasi kurang lebih 13 negara akan hadir di Kota Bandung dalam acara ini.

Delegasi 13 negara yang terkonfirmasi akan hadir antara lain adalah : Maroko, Bahrain, Aljazair, Palestina, Yordania, Yaman, Arab Saudi, Malaysia, Mesir, Al-Jazair, Mozambik, Iran, Pakistan, dan Indonesia. Selain itu turut hadir juga organisasi internasional PUIC (Parliamentary United Islam).

Agenda Forum MPR Dunia

Agenda dimulai pada hari Senin, 24 Oktober 2022 pukul 19.30 WIB. Pada waktu tersebut para delegasi akan diundang ke dalam jamuan makan "Welcoming Dinner" yang akan disediakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat selaku tuan rumah. Tentunya hidangan makan malam ini menyajikan juga berbagai menu khas tradisional tanah Sunda. Setelahnya para delegasi akan bertolak ke tempat menginap masing-masing yaitu Hotel Savoy Homann dan Hotel Pullman Kota Bandung. Acara ini dapat disaksikan secara Live.

Keesokan harinya pada Selasa, 25 Oktober 2022 pagi hari, delegasi akan berkumpul di depan Hotel Savoy Homann. Bersama kemudian akan bertolak secara berjalan kaki menuju Gedung Merdeka. Ini sebagai History Walk mengingat Konferensi Asia Afrika. Delegasi juga akan mengunjungi Museum KAA. Rencananya acara ini akan dihadiri langsung oleh Wakil Presiden RI, Bapak Prof. Dr. K. H. Ma'ruf Amin.

Pada hari yang sama masing-masing delegasi akan memberikan pandangan tentang urgensi dibentuknya MPR Dunia. Di setiap kegiatan akan diperkenalkan berbagai seni budaya Indonesia, salah satunya tari Merak.

Hari ketiga atau puncak acara pada Rabu, 26 Oktober 2022, akan dibacakan dan dilakukan penandatanganan komunike bersama. Berdasarkan informasi, selanjutnya para delegasi akan bertolak ke beberapa kota besar di Indonesia. Hal ini dapat membawa banyak manfaat terutama sebagai kesempatan promosi daerah-daerah terutama di Jawa Barat. Angklung sebagai khas tanah Sunda juga akan dibagikan sebagai cinderamata bagi para delegasi.

Semoga forum berskala internasional ini mampu membawa Indonesia dan negara lain untuk senantiasa bergandengan tangan menghadapi segala tantangan. Selain itu semoga setiap negara mampu berkembang ke arah positif, serta menjaga perdamaian. Karena kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Merdeka!







SHARE 0 comments

Add your comment

© Alienda Sophia · THEME BY WATDESIGNEXPRESS