Hai hai, pernah ngerasain gigi cenat cenut sampai demam berhari-hari? Nah, beberapa bulan kemarin Manda sedang menikmati masa-masa tersebut. Semenjak melahirkan rasanya gigi semakin terasa kurang kondusif.

Puncaknya adalah dua bulan lalu dimana Manda setiap malamnya memilih untuk selimutan di kasur menahan rindu, eh sakit. Alhamdulillah rasanya memang luar biasa, nyeri yang dirasa juga ikut mengundang demam. Yang membuat Manda cukup kewalahan adalah saat nyeri melanda adalah saat waktunya anak-anak bersiap tidur.

Drama bermunculan, dan Manda rasa sudah saatnya gigi ini diambil tindakan. Manda mengunjungi Puskesmas andalan di Cipaku Indah. Setelah menunggu kurang dari 5 menit, Manda naik ke lantai 3 tempat praktek dokter gigi berada.

Dokter gigi perempuan yang baik hati memeriksa Manda. Ternyata posisi nyeri Manda ada di gigi graham atas, rupanya meradang dan perlu dicabut, hiks. Dokternya meresepkan obat dan Manda diminta datang lagi setelah 4 hari untuk dirujuk. Rupanya pencabutan gigi graham perlu dilakukan di Rumah Sakit yang alatnya lebih lengkap.

Pertama Kali ke RSKGM Jl. Riau

Hari penantian pun tiba, dengan berbekal BPJS akhirnya Manda dirujuk ke Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut di Jalan R.M Martadinata Bandung atau dulu bernama Jl.Riau. Posisinya bersebelahan dengan Rumah Sakit Limijati.



Sebelum berangkat ke rumah sakit, seperti biasa Manda akan mengumpulkan segala informasi terkait lokasi. Karena Manda perlu meninggalkan Nayyara dan Mysha di rumah, jadi sebisa mungkin mengoptimalkan waktu tersebut agar tidak terlalu lama di luar rumah.

Berbekal informasi dari Mbah Google dan beberapa rekan yang sudah pernah ke sini, Manda memutuskan untuk datang sebelum pukul 06.00 WIB pagi hari. Yes, ternyata memang antriannya lumayan fantastis. Manda sampai di situ pukul 06.05 pagi, dan antrian ke poli bedah mulut sudah ludes. Rupanya setiap harinya kuota untuk poli ini hanya disediakan 20 pendaftar pertama. Beberapa pengantri pun mulai membubarkan diri. Tapi Manda masih mencoba bertahan sampai antrean selesai dan berkonsultasi kepada pak satpam yang bertugas.



Alhamdulillah, setelah mendengar penuturan masalah gigi Manda, pak satpam merujuk Manda ke poli lain yaitu poli eksodontie atau pencabutan. Kalau poli ini memang lebih lengang karena tersedia sekitar 60 kuota pendaftar setiap harinya. Katanya kalau kali pertama datang akan didiagnosis dahulu sebelum dicabut atau dibedah. Pak satpam pun memberikan dua carik kertas berisi nomor antrean.

Dengan penuh rasa syukur Manda menunggu pembukaan pendaftaran bersama pasien lain. Rupanya ada yang sudah datang dari pukul 4 pagi demi mendaftar ke poli bedah mulut. Tapi ini berlaku hanya pada kali pertama, karena untuk seterusnya, pasien lama punya keuntungan untuk mendaftar dengan SMS di satu hari sebelum kunjungan.



Pukul menunjukan pukul 07.00 pagi, pasien baru satu persatu dipanggil untuk wawancara dan tensi darah. Kita diminta mengisi formulir berisi pertanyaan dan ditanya seputar riwayat kesehatan. Setelahnya kita diminta menunggu di tempat pendaftaran.



Di tempat pendaftaran kita menunggu nomor antrian dipanggil. Nomor antrean tersebut bisa dilihat di layar monitor yang disediakan. Nomor antrean A untuk pasien lama dan nomor antren B untuk pasien baru. Sekitar pukul 08.30 Manda maju ke meja pendaftaran untuk menyerahkan berkas yang dibutuhkan. Setelahnya Manda kembali menunggu proses dan diminta langsung ke lantai 2 yaitu lokasi poli eksodontie.

Sampai di lantai 2 sudah cukup penuh dengan pengunjung. Manda datang pada hari sabtu, dan rupanya itu hari yang terhitung cukup lengang. Nama Manda pun dipanggil untuk pemeriksaan. Dokter gigi wanita yang ramah bernama drg. Donna Marvenita Dano memperkenalkan diri. Sebelumnya perawat cantik juga turut memperkenalkan diri dan kembali mengukur tekanan darah Manda. Tidak sampai 5 menit, dokter tersebut menyebutkan kondisi setiap gigi Manda dan meminta gigi Manda dirontgen terlebih dahulu. Manda mendapat kertas rujuk ke bagian radiologi dan kertas kontrol untuk kembali datang pekan depan.

"Kita lihat dulu ya, semoga bisa ditindak di sini. Karena bila ada kondisi khusus bisa dirujuk ke rumah sakit tingkat lanjut." Ujar dokter Donna. Yap, ternyata soal gigi ini bukan perkara remeh. Teringat cerita Bunda Ismi yang perlu dirawat inap untuk mengangkat gigi grahamnya.

Bunda Ismi banyak berbagi dan menguatkan Manda, juga Ambu Elke yang bersedia mendengarkan curhatan pasien ini. Teringat penuturan Ambu, dimana sakit gigi yang biasa aja bisa jadi luar biasa kala kita banyak pikiran. Iya banget kan ya, apa juga jadi lebay saat banyak pikiran.

Tak terasa nama Manda dipanggil di bagian radiolog, waktu cepat berlalu, ternyata sudah pukul 11.30. Waktu terasa begitu cepat berlalu, sambil banyak pikiran mengawang dan nonton drama korea, hehe.

Panoramic photo gigi Manda diproses di bagian radiologi. Rumah sakit ini hanya menyediakan satu ruang radiologi untuk semua poli yang pasiennya bejibun itu. Jadi harap sabar ya Mak, walau difotonya cuma memakan waktu kurang dari sepuluh menit, menunggunya lebih dari satu jam. Manda pun menatap foto gigi-gigi sambil bergidik, banyak sekali yang perlu ditindak, Bismillah.

Manda pulang dengan membawa surat kontrol dan surat rujukan yang perlu disertai rujukan baru dari Puskesmas. Sebelum kunjungan Manda ke RSKGM, Manda kembali mengurus rujukan ke Puskesmas Cipaku yaitu fasilitas kesehatan tingkat 1 tempat BPJS Manda terdaftar.

Kunjungan Kedua ke RSKGM Jl. Riau

Kunjungan kedua terasa sangat berbeda. Karena Manda datang pada hari senin, Manda sudah mendaftarkan diri via SMS di hari sabtu. Dan Manda dapat nomer urut 1. SMS mengintruksikan Manda untuk datang pukul 08.00 pagi. Untuk daftar SMS ini Manda perlu mengirimkan pesan registrasi tepat pukul 7 pagi agar dapat nomor antrean terbaik.

Sesampainya di RSKGM Manda kembali ke bagian pendaftaran yang diarahkan ke loket 4, pendaftaran ulang bagi yang sudah sempat kirim SMS. Di loket tersebut kami diminta memperlihatkan isi pesan singkat yang kami terima, surat kontrol, foto kopi KTP, dan kartu BPJS. Tidak sampai 10 menit kami kembali dipanggil dan diminta langsung ke poli sesuai pendaftaran.

Belum selesai melamun, Manda sudah dipanggil untuk masuk kembali bertemu dokter Donna. Sebelumnya Manda ditawarkan dokter lain, karena satu ruangan tersebut diisi tiga dokter gigi, dan rupaya bisa ganti-ganti dokter. Di hari-hari selanjutnya pun Manda mencoba semua dokter di ruang tersebut karena penasaran hehe. Tapi hari itu, Manda meminta dengan dokter Donna karena dirasa sebelumnya didiagnosis oleh beliau.

Hal pertanya yang ditanyakan adalah "Sudah makan belum?" Saya pun menggeleng karena saat itu memang belum sarapan, padahal sudah sempat baca di Google untuk sarapan dulu. Akhirnya Manda diminta sarapan dulu dan boleh langsung masuk lagi setelah itu. Manda memilih Gudeg Jogja yang ada di seberang RSKGM. Setelah selesai makan, sikat gigi, Manda kembali masuk ke ruang praktek dokter.

Masih sama prosesnya seperti sebelumnya, yang berbeda adalah hari ini Manda akan ditindak lanjut. Gigi graham Manda yang atas kanan pun menjadi pilihan pertama untuk dilepas dari posisinya bertengger selama ini. Suntik, suntik, suntik, kumur, dijepit tang, krek, krek, selesai. Tidak sampai 10 menit, Manda sudah meninggalkan kenangan makan iga bakar di gigi tersebut.

"Ga boleh bayak meludah, ga boleh banyak berkumur, makan yang dingin-dingin dulu, jangan dimainin dengan lidah." Itulah pesan dokter Donna yang penerapannya memang butuh niat kuat agar tidak kelepasan. Setelahnya Manda kembali mengantongi surat kontrol untuk menindaklanjuti 2 gigi lain di sebelah kiri. Sebelum pulang Manda menebus resep obat di bagian farmasi.



Secara keseluruhan RSKGM ini merupakan rumah sakit yang rapih dan bersih. Pelayanannya baik, profesional dan ramah. Bila terkendala waktu antrean mungkin juga disebabkan oleh banyaknya pasien yang datang. Alokasikan satu hari atau minimal sampai pukul 13.00 siang hari bila mau berkunjung pertama kali ke sini.

Untuk kali selanjutnya mungkin relatif jauh lebih sebentar, karena Manda sendiri untuk kedatangan kedua dan ketiga hanya butuh waktu 1 jam di sana. Pastikan sudah sarapan bila mau diambil tindakan. Untuk pasien BPJS tidak dipungut biaya sedikitpun selama sesuai rujukan. Kalau di rumah sakit ternama mungkin butuh biaya diatas satu juta ya. Kalau Manda pencabutan gigi ini yang buat mahal biasanya jajannya, karena harus beli oleh-oleh untuk kedua putri Manda yang unyu-unyu, hehe.

Terima kasih sudah mampir, semoga sehat selalu!
SHARE 1 comment

Add your comment

  1. Mba dl sy pernah daftar pertama kesana, karena lama sekali ada keperluan apa drnya gak ada lupa.. akhirnya pulang.. kalau mau sms nonya berapa ya mba?

    ReplyDelete

© Alienda Sophia · THEME BY WATDESIGNEXPRESS