Setelah membaca materi komunikasi produktif di program Upgrading Calon Fasilitator kali ini, Manda jadi teringat berbagai kasus mispersepsi. Pernah ada juga studi kasus pertengkaran antar member yang disebabkan kesalahan pemilihan diksi. Pentingnya memikirkan apa yang diketik dan mengkonfirmasi apakah pesan tersampaikan dengan baik, sangat perlu diperhatikan.



Untuk menjadi bekal belajar, Nice Homework #4 kali ini menyajikan dua studi kasus yang sangat menarik.

  • Studi kasus 1 - Kelas dengan dominasi silent reader. Kelas dengan silent reader tentu sangat mungkin terjadi di perkuliahan online. Terutama dikarenakan kelas ini beranggotakan para Ibu yang bisa jadi terkendala kesibukan domestiknya. Respons yang bisa saya berikan adalah tetap berpikir positif. Lalu mencari cara agar kelas bisa menjadi lebih hidup. Cara pertama yang saya pilih adalah dengan memberi apresiasi. Bila kelas ini memiliki banyak mahasiswi tepat waktu dan berhak mendapat predikat Outstanding Performance, maka saya akan mulai dengan memberi apresiasi kelas. "Wah, alhamdulillah, selamat bagi Bunda A, Bunda B, Bunda C, yang telah meraih Outstanding Performance. Semoga selanjutnya bisa terus bersemangat dan menularkan semangatnya di kelas ini ya🤗." Selanjutnya saya akan kembali mengingatkan kebaikan dan manfaat diskusi di kelas. "Nah, bagaimana kalau kita tularkan semangat lulus bersama dengan lebih sering berbagi dan saling menginspirasi di setiap sesi diskusi?" Usahakan ini menjadi sebuah kesepakatan. Apabila hal ini tidak berjalan baik, bisa juga dilakukan pendekatan secara personal. Memberikan kesempatan para silent reader untuk menjadi pengisi sesi Jum'at Hangat, atau sekedar bertanya kabar via wapri.

  • Studi kasus 2 - Tidak jarang terjadi, mahasiswi kedapatan berjualan di dalam grup. Walau ini sudah jelas tertera di peraturan, entah mengapa ada saja yang kelepasan melakukannya. Bila beliau berjualan karena memberi tanggapan temannya yang bertanya karena butuh, respons saya sebagai fasilitator kelas adalah memulai dengan mengapresiasi. "Wah, terima kasih Bunda sudah bersedia membantu untuk menginformasikan barang kebutuhan Bunda X." Dan melanjutkannya dengan mengingatkan. "Tapi mohon maaf Bunda, sudah tercantum dalam peraturan kelas, tidak diperkenankan berjualan. Mari kita jadikan kelas ini kelas yang kondusif untuk belajar yuk Bunda 🤗"

Sekian dari saya. Semoga selanjutnya bisa belajar berkomunikasi produktif lebih baik lagi, Aamiin.
SHARE 0 comments

Add your comment

© Alienda Sophia · THEME BY WATDESIGNEXPRESS