Jadi, sekarang Manda akan cerita serunya kopdar dan membagikan keranjang apel Manda sekaligus, simak yuk!
Bullet Journal
Pernah dengar Bullet Journal (BuJo)?
Kalau Manda baru pertama kali dengar ini saat masuk keluarga Uluwatu (keluarga manajemen waktu Bunda Cekatan). Jadi yuk kupas tuntas tentang BuJo ini.
Apa itu Bullet Journal?
Bullet Journal adalah salah satu sistem perencanaan tertulis yang membantu kita untuk mengorganisir aktivitas kita agar menjadi lebih teratur. Menggunakan media analog, BuJo memiliki tujuan untuk merekam kejadian yang sudah lalu, fokus pada aktivitas saat ini dan merencanakan masa depan. Unik, sesuai tagline pada situsnya tertulis, "The Analog Method for the Digital Age"
Metode Bullet Journal diciptakan dan dipopulerkan oleh Ryder Carroll, seorang desainer produk digital yang berasal dari Brooklyn, New York Amerika.
Metode Bullet Journal
Ryder Carroll menulis metode BuJo ini ke dalam sebuah buku yang menjadi best selling. Dalam bukunya Carrol menuliskan bahwa metode BuJo ini lebih dari sekadar mengatur daftar aktivitas kita.
Carrol mendeskripsikan BuJo ini sebagai cara membuat "Intentional living". kalau Teh Chika menyebutkan sebagai cara agar lebih mindfulness dan membantu kita decluttering aktivitas kita.
Manda sendiri mengambil inti bahwa BuJo ini membantu kita untuk menyingkirkan segala hal yang tidak worthed kita lakukan. BuJo ini membantu kita memfokuskan waktu dan energi kita untuk mengejar apa yang benar-benar memiliki makna, yang gue banget!
Tujuan Metode Bullet Journal
Ada tiga fokus yang Manda dapat setelah menelaah tentang metode BuJo ini, antara lain adalah untuk :
Track the past
Metode ini berguna untuk menganalisis peta pikiran kita. Hanya dengan menggunakan pulpen dan kertas kita dapat membuat catatan pikiran kita dengan jelas dan komprehensif.
Yap! Hanya dengan pena dan kertas lho ya. Soal bukunya harus yang bentuk lucu banget, tulisannya harus rapi, atau harus handlettering, itu bukan termasuk metodenya. Kalau yang keren-keren itu hanya tren instagramable yang memang menjamur dan membuat jiper para BuJois pemula semacam Manda, haha!
Jadi sejatinya (sejatinya banget Sis?!) BuJo ini sesederhana memetakan pikiran kita ke dalam tulisan dengan simbol kunci yang juga sederhana. BuJo ini sendiri memang diperuntukan bagi para multitasker dan kreativitas yang memerlukan struktur. Jadi gak usah dibikin ribet. Teh Chika tadi juga ikut menekankan, yang penting kita mau menulis di buku tersebut. Terlepas seberapa kerennya buku atau media tersebut, selama kita happy dan mau menulis di situ, just use it!
Order the present
Metode ini diyakini mampu membantu kita untuk menemukan ketenangan diri kita. Hal ini dikarenakan kita mampu menangani daftar tugas kita dengan cara yang lebih mindful, sistematis, dan produktif.
Design the Future
BuJo mengajarkan cara merancang masa depan kita. Segala keinginan kita dapat diubah menjadi tujuan yang meaningful. Lalu segala tujuan itu dapat dikelola menjadi aksi yang mengarah kepada perubahan yang besar.
Cara Membuat Bullet Journal
Seperti yang sudah disinggung di atas, BuJo ini mudah dan sederhana. Jadi kalau Manda malah sibuk berjam-jam browsing binder atau jurnal unyu itu mah ga masuk ke dalam syarat membuat BuJo ya Bun. Itu mah Manda aja yang ingin shopping, HAHA!
Tapi bukan berarti ga boleh yah. Selama kertas dan alat tulisnya membuat kita produktif dan konsisten, ya why not?!
Komponen Bullet Journal
Sebelum sibuk nyari stationery yang unyu-unyu, lebih baik mari kita kenali komponen yang ada dalam BuJo.
Rapid Logging
Rapid Logging adalah bagaimana BuJo ini ditulis. Seperti perbandingan pada gambar di atas, Rapid Logging menggunakan metode BuJo tentu terlihat lebih ringkas dan pendek.
Bagi beberapa orang, membaca konten terlalu panjang akan terasa membosankan, Rapid Logging menjadi solusinya. BuJoist cukup menuliskan kata kunci yang bisa kita pahami. Kata kunci informasi tersebut lalu disusun ke dalam poin-poin.
Bullets
Bila Rapid Logging adalah bahasa atau bagaimana BuJo ditulis, Bullets adalah sintaksnya. Bullets adalah kalimat bentuk pendek yang dipasangkan dengan simbol secara visual mengelompokan aktivitas kita ke dalam (Task, Events, atau Notes)
Tasks
Tasks dilambangkan oleh simbol "⚫" sederhana. Bila pada catatan list tradisional menggunakan kotak lalu dicentang bila selesai, pada BuJo Task selesai dilambangkan dengan titik yang disilang.
Task yang belum selesai bisa hanya dibiarkan saja. Sementara untuk Task yang dipindahkan ke tempat lain bisa diberi lambang "<" atau ">".
Untuk Task yang sudah tidak lagi relevan untuk dilakukan, cukup dicoret saja.
Events
Events dilambangkan dengan "O" menandakan acara khusus atau perayaan. Penulisan kata pada acara pun bisa singkat dengan hanya menuliskan nama pengampu hajat dan judul acaranya.
Pilihlah acara yang paling penting dan usahakan penulisannya objektif. Utamakan acara yang sudah pasti akan dihadiri atau masih dipertimbangkan.
Notes
Notes atau catatan adalah yang ingin kita ingat. Notes bisa untuk poin-poin khusus atau untuk catatan pekerjaan kita. Notes dilambangkan dengan simbol "-".
Manda sih ngebayanginnya kalau Notes ini bisa untuk hal yang penting banget, misal catatan di Bunda Cekatan. Bisa juga sih seputar hal yang perlu diperhatikan dalam tumbuh kembang anak.
Mix and Match
Task, Events dan Notes bisa disatukan dalam satu Rapid Logging. Dengan melakukan ini kita bisa meringkas semua yang ada di kepala kita. Jadi kita tidak perlu banyak tempat untuk menuliskan kegiatan kita bersamaan. Hal yang paling penting adalah mencatatkannya agar dapat diatur dan menjadi terarah.
Nesting
Dengan menerapkan Nesting Bullets kita dapat memberi klasifikasi khusus pada aktivitas kita. Misalnya kita mengganti warna khusus atau membuat perbedaan spasi untuk membuat pengelompokan aktivitas, catatan atau acara.
Misalnya dalam satu acara kita bedakan warna pada nama acaranya. Pada baris selanjutnya dituliskan catatan atau aktivitas yang perlu diperhatikan pada acara tersebut.
Signifiers
Signifiers adalah simbol yang berfungsi sebagai penekanan. Simbol ini diletakan di sebelah simbol Task agar terlihat jelas. Penggunaannya lebih spesial karena berfungsi untuk memberi tanda bahwa itu sangat penting. Contoh lambang Signifiers adalah "*" sebagai lambang prioritas dan "!" sebagai lambang inspirasi.
Contoh Penerapan Bullet Journal
Siang tadi Manda merasa beruntung sekali karena dapat belajar langsung dari Teh Chika yang sudah beberapa tahun ini menjadi BuJoist (pengguna BuJo). Teh Chika yang baik hati membagikan mini BuJo buatannya untuk para mahasiswi Bunda Cekatan yang hadir kopdar tadi.
Therapeutic Art
Jujur, istilah Therapeutic Art ini juga Manda baru dengar sekarang. Ternyata setelah sekilas mempelajari, ilmu ini menarik sekali. Walau bukan berada di fokus belajar Manda tahun ini, seni dan terapi hati selalu menjadi minat tersendiri bagi Manda.
Terapi hati, self-healing, selalu erat dengan hasil akhirnya yang memberi ketenangan. Begitu pula Therapeutic Art ini, seni terapi ini menggunakan segala aspek proses kreatif. Alih-alih menjadikan proses berpikir kreatif adalah sesuatu yang membutuhkan kekuatan, Therapeutic Art memanfaatkan segalanya menjadi lebih mindful dan berarti.
Diyakini bahwa melatih terapi seni ini, akan bermanfaat menenangkan. Dan prosesnya tidak hanya saat melakukan seni saja, tapi sisi terapinya terkait dengan penggunaan bahan seni, misalnya pemilihan cat, pensil warna dll.
Nah, siang tadi Teh Chika mengenalkan Therapeutic Art dalam membuat peta pikiran sebelum kita belajar BuJo. Peta pikiran ini dimulai dari kita menuliskan nama tema besar belajar kita yang sudah ditentukan sebelumnya, kalau lupa ada di sini.
Selanjutnya kita diminta memberi warna atau ikon yang menandakan tema utama kita tersebut pada bagian tengah lingkaran. Kalau di gambar Manda yang terlihat berbentuk seperti love sign berwarna pink.
Lalu kita diminta untuk menggambarkan strong why kita. Manda membuat gerigi menandakan strong why Manda bila tidak menjadi apik adalah semua semakin serba tidak teratur.
Pada bagian atas ada yang warna ungu seperti ombak adalah saat diminta menggambarkan hambatan kita menjadi tema besar. Ombak ungu itu grafitasi kemalasan yang luar biasa.
Teh Chika kemudian meminta menggambarkan 3 hal yang menjadi tantangan. Ada bentuk jendela, bunga dan bentuk ulir. Kita diperbolehkan memakai warna yang diinginkan, alat tulis yang diinginkan, disesuaikan dengan isi hati kita.
Terakhir yang Manda suka kita diminta menulikan tanggal target kita menjadi gambaran besar tersebut. Lalu mengafirmasi diri, bila tamggal tersebut kita akan menjadi seseorang yang seperti apa. Seru kan! Rasanya semua rasa menjadi tertuang seraya mengucap aamiin sebanyak-banyaknya.
Serunya Kopdar
Dihadiri 19 orang mahasiswi HIMA Bandung, kopdar perdana Bunda Cekatan ini terasa begitu seru dan hangat. Ada yang awalnya sekelas di Bunda Sayang, ada yang dari batch berbeda, ada juga yang belum pernah bertemu sama sekali. Tidak ada senioritas di Ibu Profesional, dan kehangatan ini menjalar dengan baik.
Setelah belajar terbitlah berbagi potluck makanan atau yang dikenal dengan botram. Segala menu hadir memanjakan perut walau Manda mah ga makan, masih penyesuaian sama device baru di mulut, Haha!
Kalau kopi darat tentu tidak akan lengkap tanpa selfie, wefie, ourfie, halah. Senang bertemu dengan Bunda sefrekuensi, selalu mengangkat dan mendukung, saling mendoakan dan menyayangi.
Kamera Manda memang jahat, suka bikin senang Emak-emak, wkwk. Berbagi senyum dan kasih sayang, memberi kekuatan satu sama lain. Padahal tahu sekali bagaimana masing-masing sedang dalam kondisi menantang, tapi pertemuan selalu menghangatkan.
Manda sendiri masih diiringi flu berat yang membayangi selama satu pekan ini. Jadi baik Manda juga Mysha merasa kurang nyaman karena demam dan lemas. Tapi semangat belajar dan bertemu sahabat-sahabat keren selalu menjadi energi besar, Masya Allah. De Mysha terima kasih Nak sudah mengizinkan Manda belajar (walau setengah materi wkwk). Juga terima kasih Pavi dan Nayyara yang sengaja menunggu Manda di Lacamera.
Referensi:
http://www.rydercarroll.com/
https://bulletjournal.com/pages/learn
https://www.ewafebri.com/2016/02/bullet-journal.html
https://renaissancelifetherapies.com/therapeutic-art-course/
emang kalok ngumpul itu yang paling ditunggu adalah ma ka nan, hhaha
ReplyDeleteWah rapi sekali tulisannya Manda. Terharu bacanya. Bullet journal ternyata bisa seru gitu setelah diterangin Teh Chika ya.
ReplyDeleteHuaaa… Mandaa..
ReplyDeleteMakasih catatan kopdarnya ❤
Setuju sama Teh Shanty.
Rapi dan bikin terharu!
Meski aku ngga bisa dateng… tapi bisa ikut nyicip daging-daging enak yang dihidangkan oleh Teh Chika.
Nyaaamm
Baarakallah Mandaa.. Jazaakillah khair ya sharingnya.. 🙂
ReplyDeletewa fiik barakallah Bunnn
ReplyDeleteNyaaamm, nanti mah kopdar asli yah sama dikauu,rinduuuu
ReplyDeleteMakasiiiihh Teh Shaaan
ReplyDeleteiyaa, seru banget ternyata huuhu
betul sekaliii :D
ReplyDelete