Virus yang tengah viral kali ini, ciyeee viral, membuat hari raya begitu berbeda. Ada banyak cerita yang di luar kebiasaan. Ada yang mengejutkan, juga tidak sedikit yang membahagiakan.

Fokus pada solusi, fokus pada hikmah, semua akan indah jadinya.

Dunia yang sedang sakit tidak menjadi alasan untuk menyerah. Justru saat inilah, kesempatan terbaik kita.

Kesempatan untuk menang. Menang dan tetap memilih sabar juga syukur. Menang dan tetap memilih bahagia.

Mudah? Tentu tidak. Tapi bisa dimulai dengan menuliskan hal positif yang kita alami. Fokus pada hal positif saja. Dan berikut lima hal yang spesial untuk Manda di lebaran ini.

1. Lebaran di Rumah Saja


Tidak biasa, tapi istimewa. Lebaran kali ini terasa lebih intim. Karena kami tidak sibuk dipusingkan persiapan mudik.

Kami juga tidak sibuk mencari pakaian baru di marketplace. Sepakat untuk memakai pakaian yang sudah ada. Walau Nayyara dan Mysha bajunya baru, kiriman dari Mamihnya (Kakak kandung Manda).

Lebaran kali ini sungguh hari kemenangan bagi si kaum rebahan macam kami, haha.

2. Shalat Ied di Rumah Saja


Kapan lagi kan shalat Ied yang jadi imamnya Pavi. Istimewa sekali, walau setengah ngantuk, Mysha ikut shalat juga di gendongan.

Intim, syahdu, dan penuh kasih sayang. Semoga Allah ridha, semoga Allah terima amalan kami.

3. Tidak Makan Opor


Hihi, sebagian orang pasti suka sekali makan opor di hari raya.

Berbeda bagi Manda, makanan kemenangan adalah baso, hihi. Segar pedas di siang hari, paling berasa menangnya.

4. Manda Sudah Mulai Senang Berbenah


Biasanya Idul Fitri membuat Manda stres. Belum pusing sama setrikaan. Pusing juga sama cucian piring.

Kalau sekarang sudah ada mantranya :
Berantakan? Mau diberesin gak? Kalau ga mau diberesin jangan stres. Kalau mau rapi ya beresin aja.

Dengan mantra itu, Manda jadi ga gampang stres. Karena pilihannya cuma beresin atau tidak. Manda tidak menyediakan opsi mengeluh.

Karena mengeluh tidak membuat yang berantakan berubah jadi rapi.

5. Video Call Sebagai Penawar Rindu


Tidak mudik bukan berarti tidak sayang. Tidak mudik bukan berarti tidak rindu. Justru karena sayang kami tidak pulang.

Kerinduan lalu dilipur via daring. Video call menjadi pilihan untuk melepas kerinduan.

Tadi sempat video call sama sahabat-sahabat Rumah Belajar Literasi Ibu Profesional Bandung. Tapi cuma sama Teh Gita, Teh Echy, dan Qure. Lumayan sebentar tapi seneng. Lihat mereka mah ga pernah bosen, huehehe.

Terus ngobrol sama Bi Yani dan keluarga di Ciawi. Seneng lihat semua sehat, semoga seterusnya.

Bi Nana dan Om Irfan juga tadi Manda video call, senang sekali ketemu sama keluarga Padalarang.

Grandma, Mamih, Yanda, keluarga di Serang juga tadi ketemu daring. Seru banget, lagi duduk di saung tempat kolam renang.

Sempet ngobrol seru juga sama Arni sahabat kentalnya Manda.

Sama Yayi dan Nyai di Jakarta juga sempat ketemu daring. Biasanya sih ngobrol langsung di rumahnya kalau kita lagi mudik, huhuu.

Di tepi hati yang rindu tersimpan doa dan harap untuk kesehatan semua keluarga besar.

Semoga Allah angkat semua wabah ini. Dan kita bisa segera bertemu lagi, aamiin.
SHARE 0 comments

Add your comment

© Alienda Sophia · THEME BY WATDESIGNEXPRESS