Hai hai TemaNda!

Rasanya udah cukup lama Manda gak nulis tentang perdrakoran di sini, heuheu. Padahal nonton jalan terus. Gak usah nanya caranya gimana nonton drakor bareng ngurus dua cewe homeschooling, bayi MPASI dan keperluan rumah tangga tanpa dampingan ART. Karena dibisa-bisain aja, nontonnya bisa sambil nyetrika, nyuci piring, atau bahkan kadang pas nyusuin (dengan catatan bayi udah merem).

Ada kalanya hidup memberi kita hal-hal manis seperti jeruk yang segar dan wangi. Tapi gak jarang, ada juga rasa masam yang membuat kita meringis. KDrama When Life Gives You Tangerine hadir dengan cerita yang sederhana namun sarat makna, membalut kisah keluarga, cinta, dan perjalanan memahami diri dalam kemasan yang hangat. Drama ini bukan sekadar tontonan ringan, tapi juga bahan renungan yang cocok untuk kita yang sedang menjalani fase hidup penuh warna, termasuk sebagai seorang ibu.

When Life Gives You Tangerines
Foto : Instagram Park Bo Gum 

Sekilas Tentang When Life Gives You Tangerines

Drama ini berlatar di sebuah kota kecil yang dikelilingi kebun jeruk. Ceritanya mengikuti perjalanan seorang perempuan yang kembali ke kampung halaman setelah bertahun-tahun tinggal di kota. Kepulangannya membawa berbagai kenangan masa lalu, hubungan yang sempat renggang, dan kesempatan untuk memulai kembali. Sambil membantu usaha kebun jeruk keluarganya, ia belajar banyak hal tentang arti rumah, keluarga, dan menerima diri apa adanya.

Hal yang membuat drama ini menarik adalah sentuhan visualnya yang hangat. Warna oranye dari jeruk dan cahaya matahari sore menjadi simbol dari kehangatan sekaligus harapan baru. Ceritanya gak meledak-ledak, justru berjalan pelan tapi membekas. Penonton diajak untuk ikut merenung, sambil tersenyum di beberapa momen sederhana.

Profil Drama 

  • Drama: When Life Gives You Tangerines (Bahasa Inggris) / Thank You for Your Hard Work (Arti judul secara literal)
  • Revised romanization: Pokssak Sokatsooda
  • Hangul: 폭싹 속았수다
  • Jumlah Episode: 16
  • Tayang di: Netflix
  • Pemeran: Lee Ji Eun; Park Bo Gum; Oh Jung Se; Lee Jun Young
  • Tayang: 7-28 Maret 2025 (Korea Selatan)
  • Sutradara: Kim Won Suk
  • Penulis naskah: Im Sang Choon
  • Genre: Roman, Drama, Penggalan kehidupan (Slice of Life)

Pemeran Utama

IU (Lee Ji Eun) sebagai pemeran utama wanita yang hangat, sederhana, namun memiliki tekad kuat.

Park Bo Gum sebagai sahabat masa kecil yang setia, penuh humor, tetapi menyimpan luka masa lalu.

Aktor pendukung berbakat lainnya menghidupkan nuansa Pulau Jeju yang autentik, memperkaya cerita dengan karakter keluarga, tetangga, dan sahabat.

Belajar dari KDrama When Life Gives You Tangerines
Foto : Instagram Park Bo Gum 


Pelajaran Kehidupan yang Bisa Kita Ambil

Banyak pesan moral yang bisa kita bawa pulang dari drama ini. Sebagai ibu, kita sering dihadapkan pada situasi yang serba campur aduk. Ada hari yang manis seperti jeruk matang, tapi ada juga hari yang getir. Berikut beberapa pelajaran yang bisa kita ambil.

1. Tidak Semua Hal Harus Dikejar Terburu-Buru

Di awal cerita, tokoh utama tampak terburu-buru ingin membereskan semua masalah sekaligus. Namun, seiring waktu, ia belajar bahwa beberapa hal memang butuh proses. Sama seperti membesarkan anak, kita gak bisa memaksakan semua berjalan cepat. Ada tahapan yang harus dilalui, dan setiap momen punya makna sendiri.

2. Rumah Adalah Tempat Kita Kembali Mengisi Tenaga

Rumah bukan hanya bangunan fisik, tapi juga suasana yang menenangkan hati. Dalam drama ini, kebun jeruk menjadi simbol tempat kembali, tempat menyembuhkan luka lama. Bagi kita yang setiap hari sibuk mengurus anak, rumah juga bisa menjadi tempat mengisi energi jika kita mampu menciptakan suasana yang nyaman.

3. Menerima Masa Lalu untuk Melangkah ke Depan

Banyak konflik di drama ini muncul karena tokohnya belum berdamai dengan masa lalunya. Sebagai orang dewasa, kita pun kadang membawa luka lama tanpa sadar. Drama ini mengingatkan bahwa menerima masa lalu bukan berarti melupakan, tapi memandangnya sebagai bagian dari perjalanan.

4. Merawat Hubungan Itu Penting

Drama ini juga menyoroti hubungan keluarga dan persahabatan. Ada momen ketika tokoh utama harus memilih untuk membuka hati kembali atau tetap menjaga jarak. Sebagai ibu, kita juga belajar bahwa merawat hubungan dengan pasangan, anak, dan teman itu butuh usaha, bahkan di tengah kesibukan.

Belajar dari KDrama When Life Gives You Tangerines
Foto : Instagram Park Bo Gum 


Relevansinya dengan Kehidupan Sehari-Hari Sebagai Ibu

Buat kita yang udah menjadi ibu, cerita ini punya banyak benang merah dengan kehidupan nyata. Misalnya, saat anak sedang belajar mandiri, kita kadang ingin semua berjalan cepat. Tapi seperti tokoh utama yang belajar memetik jeruk dengan sabar, kita pun harus menunggu proses tumbuh kembang anak dengan hati tenang.

Selain itu, drama ini juga menyentuh isu kesehatan mental. Tokoh utama sempat merasa tertekan karena banyak tuntutan hidup. Ini mengingatkan kita untuk punya waktu self-care, walau sesibuk apa pun. Gak harus mewah, bisa sesederhana mandi pakai body lotion dengan wangi favorit atau duduk sambil menyeruput teh hangat ketika anak tidur siang.

(Baca juga : https://www.aliendasophia.com/2025/07/mungkin-kita-perlu-lebih-banyak-diam.html ),

Hubungan dengan Kesehatan Mental

Menonton drama ini bisa jadi momen healing tersendiri. Alurnya yang tenang membantu kita melambatkan pikiran, apalagi ketika sedang merasa kewalahan. Adegan-adegan sederhana seperti memetik jeruk, berbincang di beranda, atau berjalan di jalan desa memberi pesan bahwa kebahagiaan gak selalu datang dari hal besar.

Sebagai ibu yang juga menghadapi rutinitas MPASI untuk bayi enam bulan, dan urusan cewe pra remaja yang gak ada habisnya, kesibukan itu nyata. Mulai dari menyiapkan menu, memastikan gizinya terpenuhi, sampai membersihkan peralatan makan, dengerin curhat, nyiapin bahan sekolah homeschooling, yang seakan gak ada habisnya. Kadang terasa melelahkan, tapi setelah nonton drama ini mengingatkan kita bahwa momen kecil ini kelak akan jadi kenangan manis. Sama seperti tokoh utama yang akhirnya menghargai kebersamaan sederhana dengan keluarganya.

Inspirasi dari Karakter Utama

Tokoh utama digambarkan sebagai sosok yang awalnya keras kepala, namun perlahan melembut. Ia belajar bahwa kelembutan bukan kelemahan, justru kekuatan yang membuat hubungan lebih hangat. Sebagai ibu, kita juga sering dihadapkan pada pilihan untuk bersikap tegas atau lembut. Drama ini mengajarkan keseimbangan di antara keduanya.

Karakter lain yang patut dicontoh adalah nenek tokoh utama. Dengan kebijaksanaannya, ia mampu menjadi penengah di tengah konflik keluarga. Kehadirannya mengingatkan kita akan pentingnya sosok yang menenangkan, dan kita pun bisa berusaha menjadi itu untuk anak-anak.

Nilai-Nilai yang Dapat Diterapkan

Beberapa nilai dari drama ini yang bisa kita bawa ke kehidupan sehari-hari antara lain:

  • Sabar dalam proses: Baik itu mengasuh anak atau mengejar mimpi.
  • Menghargai waktu bersama keluarga: Walau hanya sebentar, tapi penuh kualitas.
  • Merawat diri: Karena ibu yang bahagia akan menularkan energi positif.
  • Berani memulai lagi: Gak ada kata terlambat untuk memperbaiki hubungan atau mencoba hal baru.

Penutup

Menonton When Life Gives You Tangerines sebenarnya seperti memegang cermin. Bukan cermin besar yang memperlihatkan semua detail, tapi cermin kecil yang cukup untuk membuat kita berhenti sejenak dan bertanya, "Sudahkah aku benar-benar hadir di kehidupanku sendiri?" Dalam drama ini, kita melihat bagaimana kehidupan sering kali memaksa kita memilih. Kadang pilihannya pahit, kadang malah membingungkan, tapi pada akhirnya yang terpenting adalah bagaimana kita tetap memegang kendali dan gak kehilangan arah.

Sebagai ibu, apalagi yang sudah melewati berbagai fase hidup mulai dari masa remaja, dewasa muda, hingga menjadi orang tua, kita tahu bahwa waktu berjalan dengan cepat. Hari ini anak masih belajar merangkak, besok sudah minta izin ikut kegiatan sekolah. Drama ini memberi pengingat untuk memelihara hubungan dengan diri sendiri, supaya saat anak-anak tumbuh, kita juga gak merasa kehilangan identitas.

Pelajaran yang paling Manda sukai dari drama ini adalah pentingnya memaafkan, bukan hanya memaafkan orang lain, tapi juga memaafkan diri sendiri. Kadang kita terlalu keras pada diri sendiri, merasa gagal, merasa terlambat, atau menyesal dengan pilihan masa lalu. Padahal, seperti tokoh di When Life Gives You Tangerines, kita punya hak untuk memulai lagi dan memberi kesempatan baru pada hidup kita.

Jika Manda hubungkan dengan keseharian sebagai ibu tiga anak, pelajaran ini sangat terasa. Ada hari-hari dimana kita merasa seperti “tangerine” yang warnanya gak sempurna, tapi tetap punya rasa manis kalau kita mau mencicipinya. Sama seperti hidup, keindahannya gak selalu terlihat dari luar, tapi dari bagaimana kita menjalaninya dengan hati yang tulus.

Jadi, bagi yang belum menonton When Life Gives You Tangerines, coba sisihkan waktu. Gak harus maraton, cukup nikmati pelan-pelan. Siapa tahu, di tengah cerita, kita menemukan potongan diri kita sendiri. Dan kalaupun gak sempat nonton, ya gak apa-apa juga. Bisa juga lho kami spoilerin di podcast ataupun artikel komunitas Drakorclass. Biasanya Classmates, seperti Kak Risna, Beb Litha, dan Blogger Surabaya, juga teman-teman lain sering poscast bahas berbagai KDrama yang lagi seru dibahas. 

Yang penting kita gak pernah lupa untuk memberi ruang bagi hati kita beristirahat sejenak, sambil menikmati alur hidup kita dengan penuh kesadaran, dan sebisa mungkin mensyukurinya. Have a nice day!

SHARE 3 comments

Add your comment

  1. Kalau aku menonton drama ini adalah fokus pada Support System yang baik dari pasangan
    Aku tuh senang banget karena suaminya tidak pernah kehabisan cara untuk membuat istrinya tenang
    Bahkan sampai nyawa pergi...
    Tidak banyak ibu yang punya ini
    Sesak jika tak ada dukungan dari suami
    Apalagi saat masa kritis seperti menyusui dan MPASI

    ReplyDelete
  2. Drama ini hits banget deh mana pemainnya IU dan Bogum, sayang karena dramanya sedih aku belum sanggup mau nonton hihi padahal banyak hikmahnya ya

    ReplyDelete
  3. Aku belum nonton mbak. Yang udah nonton adekku dan dia termehek-mehek banget. :(
    Beberapa kali denger review dari adek sampe sepupu dan sekarang dari temen-temen blogger tuh kebanyakan mereka kasih rate tinggi buat drama ini karena memang se-relate itu dengan kehidupan sehari-hari.

    Apalagi kan di korea dan (mungkin) Indonesia punya sistem kekerabatan yang nggak jauh beda: patriaki yang kental. Nah, isu ini tuh menyentuh sisi itu. Di mana kehadiran suami/pasangan yang green flag itu kayak nggak banyak ada. Aku sendiri kalau nonton drama sejenis ini kudu siapin mental, takut kelewat baper dan tentu aja nontonya nggak pas PMS karena bisa-bisa kebawa emosinya. Hahaha.. Film ini sudah masuk di watchlist Net**** bareng sama Dramanya Yoona yang baru.. Wkwkwkw.. :D

    ReplyDelete

© Alienda Sophia · THEME BY WATDESIGNEXPRESS